Output Pemerintahan Jokowi

Perdebatan  Revisi UU KPK, Penundaan KUHP dst ..benarkah menurunkan wibawa Presiden Jokowi? Perdebat paling keras justru antara Parpol Pengsung Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019 dengan Masyarakat sipil pemilih Jokowi di Pilpres 2019. Ketika tema2 tersebut ditayangkan oleh TV swasta perdebatan  menjadi geger.

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi lembaga yang paling dipercaya publik, dengan tingkat kepercayaan 84%. Presiden menempati urutan kedua sebagai lembaga yang paling dipercaya oleh publik, dengan tingkat kepercayaan hingga 79%. Adapun lembaga lain memperoleh tingkat kepercayaan sebesar 72% adalah Kepolisian, Pengadilan 71%, dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebanyak 61%. Partai Politik memiliki tingkat kepercayaan terendah, yaitu sebesar 53%.

Geger tersebut bakal merugikan Parpol dan tidak terhadap Presiden Jokowi. Ukuran terhadap Presiden adalah Kinerja atau Output.

1.Dlm 5 tahun ke depan 2019 – 2024 Indonesia menjadi High Middle Income Countries (HMIC).

Threshold                         July 2019/$ (new)                           July 2018/$ (old)

Low Income                           < 1,025                                                  < 995

Lower Middle Income      1,026  – 3,995                                   996  –  3,989

Upper Middle Income       3,996  –  12,365                               3,896 –  12,055

High Income                            > 12,375                                               > 12,055

Salah satu prasyarat utama agar Indonesia dapat bermigrasi ke negara dengan klasifikasi pendapatan tinggi adalah kuatnya kapabilitas industri Dhani Setyawan, pegawai Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Sebelum menuju HIC dalam 5 tahun kedepan Indonesia harus menjadi High Middle Income Countries (HMIC). Diposisi tersebut GDP Indonesia dikisaran USD 3,996 – USD 12,375.

World Economic Forum 2019

Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, mencetak skor 65 dari 100 dalam kinerja daya saing, turun 0,3 poin dari tahun sebelumnya, terutama sebagai akibat dari kinerja yang stagnan dalam variabel yang mencakup “lingkungan yang mendukung”, “sumber daya manusia”, “Pasar” dan “ekosistem inovasi”.

“Ini menempati urutan keempat dalam ASEAN, di belakang Singapura [pertama], Malaysia [27] dan Thailand [40],” demikian tulis The Global Competitiveness Report 2019, yang dirilis pada hari Rabu. Skor Singapura meningkat 1,3 poin menjadi 84,4, mengambil alih posisi teratas tahun ini dari AS, yang melihat skor daya saingnya turun dua poin menjadi 83,7. Kalahnya AS dengan Singapura disebabkan salah satunya terkait kontestasi politik yaitu perang dagang antara AS-China yang berkepanjangan.

China sendiri terlampau jauh dengan AS yakni dalam posisi ke-28 dalam hal daya saing dengan skor 73,9. China juga kalah dengan Malaysia yang berada di peringkat 27. Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, mencetak skor 65 dari 100 dalam kinerja daya saing, turun 0,3 poin dari tahun sebelumnya, terutama sebagai akibat dari kinerja yang stagnan dalam variabel yang mencakup “lingkungan yang mendukung”, “sumber daya manusia”, “Pasar” dan “ekosistem inovasi”.

“Indonesia memiliki budaya bisnis yang dinamis dan sistem keuangan yang stabil – keduanya merupakan perbaikan selama 2018 — dan tingkat adopsi teknologi tinggi, mengingat tahap perkembangan negara ini dan bahwa kualitas akses tetap relatif rendah. Kapasitas inovasi masih terbatas, meski terus meningkat.

Meski merosot, posisi Indonesia dalam indeks tersebut masih lebih unggul dibandingkan negara kawasa Asia Tenggara lainnya. Indonesia lebih unggul dibanding dengan Vietnam yang menduduki posisi ke 67, Filipina di posisi 64, dan Laos di posisi 113. India diposisi 68 atau turun dari posisi 58 di tahun sebelumnya.

Demokrasi

Ukuran kinerja yang lain adalah bagaimana demokrasi berkembang. Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam rilis di kantor BPS, Jalan dr Sutomo, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2019). Angka IDI meningkat dari tahun 2017 yaitu pada 72,11 menjadi 72,39 di tahun 2018.

index 2018

Catatan

 1.Dalam 5 tahun kedepan 2019 – 2024 Indonesia harus menjadi negara High Middle Income. Sektor manufakture harus menjadi fokus banyak pihak.

 2.Demokrasi harus terus tumbuh, menurut Budiman Sudjatmiko harus reformasi interen Parpol dan Eksteren.

gandatmadi46@yahoo.com

 

Post navigation

Leave a Reply

Your email address will not be published.