Code of Conduct in Journalism

Peran media khususnya media sosial didalam menyediakan informasi semakin berperan, contoh terbaik adalah aksi protes Arab spring pada awal 2011 dimana pemuda memanfaatkan kekuatan media untuk menggulingkan penguasa lalim, yang secara represif mempertahankan kekuasaan melalau pengawasan terhadap media. Internet dan media sosial oleh President Obama beserta teamnya  digunakan untuk berkomunikasi dengan pendukungnya dan berhasil.

Dalam beberapa bulan terakhir, dunia media terpukul dengan beberapa skandal terkait cara mereka mencoba memanipulasi sistem demi keuntungan mereka. Jika di Inggris, Rupert Murdoch yang memiliki NewsCorp tertangkap menyuap polisi untuk mengakses rincian pribadi orang dan meretas ke telepon mereka, di Asia, ada beberapa skandal terkait dengan pemerasan rumah-rumah industri untuk menghentikan peliputan yang buruk. Lebih jauh lagi, ditemukan fakta bahwa “berita berbayar” atau “infomersial” (iklan-iklan) telah merusak reputasi rumah-rumah media.

Praktek seperti itu  terjadi di banyak negara, konsultan untuk kampanye Pilpres AS secara sengaja dan sistematik serta masif memanfaatkan media sosial dengan merilis hoax. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu code of conduct untuk wartawan jika tren degeneratif ini harus dihentikan. Terlebih karena para jurnalis telah terbukti rentan seperti siapa pun terhadap iming-iming uang. Seperti yang ditunjukkan skandal baru-baru ini, media, yang seharusnya menjadi pengawas dalam demokrasi, telah terjangkiti penyakit  kredibilitas.

Kode etik seperti menguji wartawan apakah artikel yang mereka telah terbitkan dibayar oleh industri atau apakah informasi dalam artikel tersebut telah diperoleh secara etis. Dengan kata lain, para jurnalis harus diawasi  terhadap praktik yang tidak etis dan supaya mematuhi kode etik secara sungguh2.

Terlepas dari hal ini, meskipun ada kewajiban untuk melindungi sumber berita  karena itu adalah persyaratan dasar jurnalisme, namun terdapat  kebutuhan untuk melaporkan berita dengan cara yang objektif dan tidak bias. Fungsi media bukan untuk massage the message dan “memutar balikkan  fakta” tetapi untuk melaporkannya apa adanya. Oleh karena itu, kode etik harus menggabungkan praktik-praktik etika seperti tidak menyembunyikan informasi penting dan menyatakan apakah informasi yang diperoleh adalah melalui sarana etis dan tidak melalui sarana yang meragukan.

Ciri-Ciri Bahasa Keilmuan sebagai media karya ilmiah menurut Jujun   Suriasumantri (1994 : 184 ) :

  • Reprodukif artinya bahwa maksud yang ditulis oleh penulisnya diterima dengan makna yang sama oleh pembaca.
  • Tidak ambigu, artinya tidak bermakna ganda akibat penulisnya kurang menguasai materi atau kurang mampu menyusun kalimat dengan subyek dan predikat yang jelas.
  • Tidak emotif, artinya tidak melibatkan aspek perasaan penulis. Hal yang diungkapkan harus rasional tanpa diberi tambahan pendapat subyektif dan emosional penulisnya. Oleh karena itu tulisan ilmiah harus bersifat jelas, objektif, dan tidak berlebih-lebihan.
  • Penggunaan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf. Penulis harus mempergunakan bahasa dengan mengikuti kaidah tatabahasa agar hasil tulisan tidak mengandung salah tafsir bagi pembaca.
  • Penggunaan istilah keilmuan. Penulis karya ilmiah harus mempergunakan istilah-istilah keilmuan bidang tertantu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap ilmu tertentu yang tidak dikuasai oleh penulis pada bidang ilmu yang lain.
  • Bersifat denotative artinya penulis dalam karya ilmiah harus mengguanakan istilah atau kata yang hanya memiliki satu makna. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistiensi tulisan sehingga tidak membingungkan pembaca.
  • Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur pemikiran yang lancar, dan kecermatan penulisan.

Saran

Suatu tulisan yang tidak berkwalitas tidak usah dbaca oleh karena isinya pasti bias, data2 seperti statistik yang ditampilkan bersifat indoktrinatif/propaganda.  Sampaikan kepada mereka,  never to stand on one’s dignity.

Dari beberapa sumber informasi dan diposting oleh gandatmadi46@yahoo.com

Post navigation

Leave a Reply

Your email address will not be published.