Membangun Kedaulatan Energi: Algea to Fuel & Fuel Cell into Clean Energy

As America takes steps to improve our energy security, home-grown fuel sources are more important that ever. One of the fuel sources of the future is algae, small aquatic organisms that convert sunlight into energy and store it in the form of oil. Scientists and engineers at the Energy Department and its national laboratories are researching the best strains of algae and developing the most efficient farming practices. This video shows how oil is extracted from algae and refined into sustainable biofuels.

Agea to Fuel

  • We all need fuel to get around. And as America takes steps to improve our energy security, homegrown fuel sources are more important than ever.
  • The Energy Department is researching one of the fuel sources of the future found here: in algae. Have a look at this algae farm. These large, man-made ponds are called raceways, and they cultivate a new crop of algae every few weeks.
  • You see, algae, or more correctly, microalgae, are very small aquatic organisms that convert sunlight into energy. Some of these algae store energy in the form of natural oils. Under the right conditions, algae can make a lot of oil that can be converted into biofuels.
  • Algae could potentially produce up to 60 times more oil per acre than land-based plants.
  • Extract that oil, and you have the raw materials to make fuel for cars, trucks, trains, and planes. In the future, anything that runs on gasoline and diesel could also use biofuel from algae.
  • The oil is extracted by breaking down the cell structure of the algae.
  • This can be done by using solvents, or sound waves.
  • After the oil is extracted, then it is further processed at an integrated biorefinery — or, in the future, at a traditional oil refinery.
  • Another great benefit of algae? Well, consider this: like plants, algae needs carbon dioxide to grow — and that’s good for the environment, since it takes CO2 out of the atmosphere, making it a nearly carbon-neutral fuel source.
  • There may even be opportunities to build algae farms next to power plants that use fossil fuels — actually using CO2 exhaust to feed algae ponds
  • There are over 100,000 different strains of algae. Some grow better in different climates, or in freshwater, saltwater, or even wastewater.
  • So, scientists are testing different algae under many different conditions to find the best strains and develop the most efficient farming practices.
  • While commercial production is still a ways off, algae holds great promise to become a reliable, homegrown fuel source to reduce our nation’s reliance on foreign oil.

Fuel  Cell Energy Clean Energy

dari beberapa sumber

gandatmadi46@yahoo.com

Post navigation

One thought on “Membangun Kedaulatan Energi: Algea to Fuel & Fuel Cell into Clean Energy

  1. Greg Wisnu Rosariastoko

    Indonesia mungkin tidak kaya akan minyak bumi namun cukup kaya akan gas alam dan enegi panas bumi (geothermal). Karena itu investasi di bidang energi gas alam dan panas bumi tentu akan sangat berguna dan mendukung kedaulatan energi.
    Sumber daya energi terbarukan yang mungkin cukup menjanjikan di masa depan adalah energi matahari (mengingat letak tanah air kita di daerah tropis) dan energi air yang berasal dari ombak laut (mengingat letak kita sebagai pantai atau negara maritim). Karena itu riset dan investasi di bidang energi matahari dan ombak laut tentu akan mendukung kedaulatan energi kita di masa mendatang. Energi alternatif yang berasal dari ganggang dan protein sel tunggal (single cell protein) tentu saja perlu terus diteliti untuk kedaulatan energi kita di masa depan.
    Namun yang relatif paling menjanjikan untuk masa depan menurut hemat saya adalah temuan ilmuwan bernama Nikola Tesla berikut di bawah ini :

    Nikola Tesla telah membuktikan pada 1931 bahwa kita tidak perlu lagi menggunakan bahan bakar fosil untuk menjalankan mobil kita. Bahan bakar dari tenaga mesin dan kendaraan dunia untuk ribuan tahun ke depan dapat diperoleh dari konduktor gelombang elektromagnetik. Kita telah mengetahui lebih dari 80 tahun bahwa kopeling elektromagnetik dapat digunakan dengan memanfaatkan sinar kosmik (radiasi elektromagnetik) dan menjalankan Dunia. Antena sederhana merupakan sebuah konduktor elektromagnetik yang dapat mengubah gelombang radio di ruang terbuka menjadi sebuah arus listrik.Konversi elektromagnetik ini dapat menjadi sumber tenaga bagi semua mesin yang ada, termasuk kendaraan bermesin yang biasa kita pakai.

    Tahukah anda bahwa mobil listrik telah dikembangkan dan dijual sebelum berkembangnya mobil bertenaga bensin (minyak)? Produksi mobil listrik ini, bertenaga kan baterai acid yang dapat diisi ulang, dan dimulai pada tahun 1907. Produksi mobil ini dibuat di pabrik Anderson Electric Car Company. Mereka membangun banyak mobil listrik termasuk Detroit Electric. Sebagai tenaga tambahan tersedia $600,00 baterai iron-nickel Edison di kurun waktu 1911-1916. Mobil ini dipublikasikan dapat menempuh 80 mil (130 km) sekali isi ulang, walaupun dalam sebuah tes di Detroit Electric dapat menempuh 211,3 mil (340,1 km) sekali isi ulang.

    Setahun kemudian, 1908, Henry Ford memulai produksi massal mobil bensin berpolusi udara yang dikenal Model T. Tahukah anda bahwa Perusahaan Ford Motor disubsidi oleh Perusahaan Standard Oil milik Rockefeller? Tidak berlebihan kiranya jika 1908 dapat disebut sebagai awal suatu masa perbudakan Dunia oleh minyak. Perbudakan yang harus dihentikan. Bagaimana caranya kita dapat bebas lagi? Jika saat itu begitu mudah untuk mengembangkan suatu ide baru maka sekarang peningkatannya akan sangat luar biasa menimbang saat ini tentu teknologi pendukungnya sudah lebih maju dibandingkan era Tesla dulu.
    Didukung oleh Perusahaan Pierce-Arrow dan General Electric, Nikola Tesla, penemu AC generator, membongkar mesin bensin dari keluaran baru Pierce-Arrow dan menggantinya dengan mesin listrik AC berkekuatan 80 horsepower tanpa sumber tenaga eksternal. Tesla dilaporkan menggunakan 12 tabung vakum atau penyedot (vacuum tubes), sebuah kabel dan beragam jenis resistor, kemudian menyatukan mereka di dalam kotak sirkuit sepanjang 24 inci, dengan lebar 12 inci dan tinggi 6 inci, dengan sepasang tongkat 3 inci yang menjulur keluar. Masuk ke mobil dengan kotak sirkuit di bangku depan sebelah Tesla, dia menggerakkan rod/ tangkai dan berkata, “Kita telah memiliki tenaga”.
    Penggunaan tanpa bensin di saat bersamaan Tesla tetap melaju mengedarai mobilnya selama seminggu dengan kecepatan hingga 90 mph (mil per jam). Mesin arus bolak balik (AC) hanya dapat mengoperasikan listrik dengan arus AC (arus yang biasanya disuplai untuk perumahan) sehingga arus dari baterai mobil 12 volt bukan merupakan sumber tenaga dimana asupan ini untuk listrik dengan arus DC (arus searah). Lantas apa yang menjadi sumber tenaga mesin berarus bolak balik ini? Tesla menggunakan gelombang elektromagnetik yang dinyatakannya sebagai suatu sumber melimpah (free sources) yang “hadir dimana saja dalam kuantitas tidak terbatas”.
    Demonstrasi Pierce Arrow pada tahun 1931 membuktikan di atas bayangan keraguan bahwa kita tidak perlu menggunakan bensin untuk menggerakkan mobil kita. Keuntungan yang ditawarkan oleh mobil listrik dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak yang berpolusi dan bising diantaranya adalah sebagai berikut :
    Pertama adalah keheningan yang dialami ketika mengendarai kendaraan berbahan listrik ini dan tanpa polusi udara. Cukup menjalankan kunci kemudian menginjak akselarator-mobil bergerak seketika itu juga. Tidak perlu menyetarter dari awal, tidak perlu memanaskan mesin mobil dengan menekan-nekan gas akselarator, tidak ada kehausan pipa, tidak ada kebocoran tangki bahan bakar, tanpa emisi, dan tak perlu tuneups. Cukup hidupkan starter atau kontak.

    Kedua, perasaan akan kecepatan. Kemudahan mengendalikan ini terkait tidak diperlukannya perseneling untuk mengendalikan kecepatan, jika hendak menambah kecepatan cukup tekan akselarator mendalam—tanpa perlu keraguan akan blow engine. Melepaskan tekanan maka kecepatan akan segera menurun—-kita akan selalu dalam kontrol penuh terhadap kendaraan.

    Ketiga, mobil listrik yang dibuat Tesla lebih ringan dikarenakan tanpa tumpukan baterai (hanya satu baterai 12 volt yang digunakan untuk sumber daya lampu kendaraan), tanpa tangki gas dengan bensin cair yang berat), tanpa exhaust system/ sistem kehausan (tanpa pipa, muffle, atau catalytic converter) dan tanpa mesin pembakaran.
    Keempat dan paling menggiurkan ataupun penting diperhatikan dari sumber tenaga kendaraan ini adalah dapat diperoleh secara gratis. Kita tidak perlu mengisi ulang tenaga (recharge) kendaraan ini. Kita tidak perlu membayar 1 sen pun pada perusahaan listrik. Sumber energi yang menggerakkan mobil listrik Tesla pada tahun 1931 ini menggunakan gelombang elektromagnetik yang terdapat dimana saja dan memiliki jangkauan yang tidak terbatas.

    Tesla menggunakan antenna untuk menangkap sumber daya energi berlimpah ini dan dia mampu untuk berkendara berjam-jam tanpa perlu berhenti untuk isi ulang. Apabila ia berkendara dan berakhir di wilayah antah berantah, dia cukup beristirahat sejenak dan kemudian dapat melanjutkan perjalanan tanpa perlu khawatir kehabisan tenaga (bahan bakar). Tidaklah mengherankan kiranya 1 abad yang lalu mengapa kendaraan ini begitu populer.

Leave a Reply

Your email address will not be published.