Beberapa menit yg lalu Gub Ridwan Kamil melakukan press conference diantarnya ttg tambahan kurikulum pengetahuan ttg virus kpd murid sekolah.
Menilik sejarah pada dekade 1950 – 1960, penyakit malaria merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat indonesia.
Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Anopheles ini termasuk penyakit berbahaya pada masa itu karena telah merenggut ratusan ribu korban jiwa. Oleh karenanya, pemerintah yang pada waktu itu dipimpin oleh Presiden Soekarno berupaya melakukan pemberantasan malaria (malaria eradication) di seluruh penjuru wilayah Indonesia. Dibentuklah sebuah lembaga yang dinamai Dinas Pembasmian Malaria pada tahun 1959.
Bung Karno secara simbolis menyemprot dng DDT
Pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan insektisida berjenis Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal ke rumah-rumah di seluruh pulau Jawa, Bali, dan Lampung. Presiden Soekarno turut terlibat dengan melakukan penyemprotan secara simbolis pada tanggal 12 November 1959 di Desa Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketika membacakan Proklamasi ternyata BK sakit Malaria.
Selanjutnya, untuk menanggulangi penyebaran penyakit malaria, pemerintah Indonesia juga memberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada masyarakat di samping melakukan penyemprotan DDT. Lima tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1964, lebih kurang 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit malaria.
Salut kpd kang Ridwan Kamil.
Bagaimana Wabah Corona – Covid 19 bisa berakhir?
diposting oleh gandatmadi46@yahoo.com