Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Presiden Prabowo Subianto meminta Muliaman D. Hadad, mantan Ketua OJK memimpin Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) atau Superholding BUMN. Launching oleh Presiden Prabowo Subianto pada tgl 8 November 2024. Muliaman D. Hadad diminta membuat persiapan …akan ada revisi Undang Undang BUMN.

Latar Belakang

Upaya pemerintah untuk mensinergikan Badan Usaha Milik Negara terus digencarkan. Strategi pembentukan holding diharapkan membuat BUMN solid dalam pengelolaan perusahaan. Terbentuknya sinergi antar anak perusahaan melalui koordinasi, pengendalian, serta pengelolaan yang dilakukan oleh induk perusahaan dapat memperkuat keuangan, aset, dan prospek bisnis.

Saat ini sudah ada beberapa holding yang terbentuk, yaitu holding BUMN perkebunan di bawah PT Perkebunan Nusantara III (Persero), holding BUMN kehutanan di bawah Perum Perhutani, holding BUMN pupuk di bawah PT Pupuk Indonesia (Persero), holding BUMN semen di bawah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, holding BUMN pertambangan di bawah PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), dan holding BUMN migas di bawah PT Pertamina (Persero).

Pembentukan super holding BUMN merupakan terobosan Pemerintah Indonesia yang terinspirasi dari Negara-Negara tetangga seperti Singapura dengan Temasek dan Malaysia dengan Khazanah Nasional Berhad yang berhasil menjadikan perusahaan-perusahaan plat merah bersinergi. Tujuan dibentuknya super holding adalah menggalakkan pertumbuhan ekonomi dan membuat investasi strategis yang dapat berkontribusi kepada pembangunan Negara.

Sementara ini terdapat beberapa sektor bisnis yang masih dalam proses holding seperti perumahan, perbankan dan jasa keuangan, maritim, infrastruktur, asuransi, dan farmasi. Ke depan juga akan dibentuk holding transportasi udara, pertahanan, dan holding national publishing and news corporation.

Dalam pembentukan holding, Pemerintah harus menentukan jenis holding mana yang dipilih untuk tiap-tiap sektor sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan. Terdapat dua jenis holding, pertama adalah operating holding yaitu, pembentukan holding yang induk perusahaannya melaksanakan fungsi manajerial dan ikut melakukan aktivitas operasi bersama anak perusahaan. Contoh: PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai induk holding BUMN sektor perkebunan, Perum Perhutani sebagai induk holding BUMN sektor kehutanan.

Kedua adalah Strategic holding yaitu, pembentukan holding yang induk perusahaannya hanya melaksanakan fungsi manajerial tanpa melakukan aktivitas operasi. Contoh: PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai induk holding BUMN sektor pupuk, PT Semen Indonesia (Persero) sebagai induk holding BUMN sektor semen.

Proses pembentukan holding BUMN tidaklah mudah, perlu kajian yang komprehensif untuk menentukan induk holding yang merupakan bagian dari proyek strategis nasional. Strategi koordinasi Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, serta beberapa BUMN yang terkait diperlukan untuk menetapkan induk holding agar tidak salah dalam pengambilan keputusan.

Dibentuknya holding ini diharapkan dapat menjadikan BUMN lebih berkembang hingga dapat menjangkau pasar global dan meningkatkan kinerja perusahaan, bahkan terciptanya nilai pasar perusahaan atau biasa dikenal dengan istilah Market Value Creation. Sedangkan tujuan jangka panjang dalam pembentukan holding ini adalah untuk meningkatkan kontribusi BUMN dalam menyumbang pendapatan negara, mempermudah corporate management, efisiensi, sinergi, meningkatkan kapasitas produksi, diversifikasi, leverage, dan cost saving.

Kinerja BUMN

Selain menjadi lokomotif untuk mendorong ekonomi nasional, Kementerian BUMN juga terus memberikan pendampingan dan akses pasar kepada UMKM. Kami juga mengadakan Pasar Murah untuk meringankan bebaan masyarakat. Ini bagian dari usaha kami memperkecil kesenjangan sosial – Menteri BUMN Erick Thohir.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengumumkan realisasi dividen yang disetorkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp 81,5 triliun per 12 Desember 2023. Realisasi dividen tersebut disumbang BUMN perbankan senilai Rp 40,8 triliun dan BUMN non perbankan Rp 40,7 triliun.

diposting oleh gandatmadi46@yahoo.com

Post navigation

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *