Bursa Saham Kehilangan Nilai Pasar Imbas Tarif Trump

Bursa Saham AS

Indeks S&P 500 yang tergabung dalam bursa saham Amerika mengalami penurunan tajam pada perdagangan Kamis (3/4). S&P 500 kehilangan nilai pasar saham gabungan sebesar USD 2,4 triliun dalam aksi jual di Wall Street.

Indeks Nasdaq Composite memimpin penurunan di Wall Street dengan penurunan sebesar 5,97 persen, yang merupakan penurunan harian terbesar sejak Maret 2020.

Saham-saham teknologi mengalami tekanan besar. Saham Apple (AAPL.O) turun 9,2 persen akibat dampak tarif impor terhadap China, tempat sebagian besar manufakturnya berada. Amazon.com (AMZN.O) turun sembilan persen, Microsoft (MSFT.O) turun 2,4 persen, dan Nvidia (NVDA.O) turun 7,8 persen.

Aksi jual dipicu oleh pemberlakuan tarif baru sebesar sepuluh persen pada barang-barang impor, disertai beberapa tarif balasan yang tinggi terhadap puluhan negara yang dianggap memiliki hambatan perdagangan tidak adil.

Investor khawatir bahwa eskalasi konflik dagang ini akan memperlambat ekonomi global secara tajam dan mendorong laju inflasi.

Sementara itu, dolar AS juga melemah tajam. Euro mencapai titik tertinggi dalam enam bulan terhadap dolar, naik 1,74 persen menjadi USD 1,1037. Dolar turun 1,95 persen terhadap yen Jepang menjadi 146,445 yen, dan melemah 2,35 persen terhadap franc Swiss menjadi 0,8608 franc.

Bursa Saham Eropa

Bursa utama Eropa jatuh pada hari Kamis, dengan STOXX 50 dan STOXX 600 anjlok lebih dari 2%, di tengah aksi jual saham global menyusul pengumuman tarif terbaru Presiden Trump. Langkah tersebut memicu pelarian luas ke aset yang aman dan memperdalam kekhawatiran atas dampaknya terhadap ekonomi global. Uni Eropa akan menghadapi tarif hingga 20%, yang mendorong Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan memberikan “pukulan besar” bagi ekonomi global.

Ia juga mengonfirmasi bahwa UE sedang mempersiapkan tindakan balasan. Kerugian terjadi secara luas, dengan sumber daya dasar dan bank di antara sektor dengan kinerja terburuk. Di sisi korporat, saham Siemens, Airbus, Essilor, Schneider Electric, BNP Paribas, UniCredit, dan Intesa Sanpaolo semuanya turun lebih dari 3%. ASML Holding turun hampir 2,9%, sementara LVMH turun lebih dari 2%.

Bursa Sahan Asia Pasifk

Pasar Asia-Pasifik melanjutkan penurunan pada hari Jumat, mengikuti penurunan tajam di Wall Street setelah tarif Presiden AS Donald Trump mengguncang pasar global.

S&P/ASX 200 Australia turun 1,06%. Nikkei 225 Jepang turun 1,84% sementara Topix turun 2,35%. Kospi Korea Selatan turun 1,15% dan Kosdaq berkapitalisasi kecil diperdagangkan 0,68% lebih rendah.

Bursa Saham IHSG tgl 28 Maret 2025 (sebelum Pengumuman Tarif Baru President Trump)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan ini atau sejak 24-17 Maret 2025 menunjukkan tren positif. IHSG pada pekan ini tercatat parkir di level 6.510,6 atau meningkat 4,03 persen dari pekan sebelumnya di level 6.258,1. 

Kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 2,81 persen menjadi Rp 11.126 triliun dari Rp 10.822 triliun pada sepekan sebelumnya. Sedangkan, rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan, yaitu sebesar 8,60 persen menjadi 18,77 miliar lembar saham dari 20,53 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya

Perubahan juga dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 16,16 persen, menjadi 1,02 juta kali transaksi dari 1,21 juta kali transaksi pada pekan lalu. 

“Investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp 623,65 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 29,92 triliun,” kata Kautsar. 

BEI juga menyebut total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang  2025 adalah 33 emisi dari 24 emiten senilai Rp 45,56 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 606 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 495,60 triliun dan US$ 108,41 juta, diterbitkan oleh 134 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 192 seri dengan nilai nominal Rp 6.190,33 triliun dan US$ 502,10 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp 2,41 triliun.

Diposting oleg gandatmadi46@yahoo.com

Post navigation

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *