*Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 tercatat sebesar 5,12% secara tahunan (yoy), kata Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada tahun 2025 diproyeksikan berada di kisaran 5,3%, sesuai dengan target pemerintah dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
*UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% pada tahun 2025.
*OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,9% pada tahun 2025, sebuah revisi naik dari proyeksi sebelumnya pada Juni 2025. Revisi ini disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk pelonggaran kebijakan moneter, investasi publik yang lebih kuat, dan konsumsi domestik yang tangguh. Namun, proyeksi ini masih lebih rendah dari target pemerintah Indonesia sebesar 5,4%.
*International Monetary Fund (IMF) merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9%, dari sebelumnya 4,8% pada tahun ini. Revisi ke atas juga disematkan untuk proyeksi pertumbuhan tahun 2026, sebesar 4,9%.
Pencapaian Semester 1.
PDB
Kumulatif Semester I 2025: 4,99%.
Agustus 2025 — Ekonomi Indonesia Triwulan II-2025 Tumbuh 4,04 Persen (Q-to-Q); 5,12 Persen (Y-on-Y); Semester nilai gabungan semester I dan II tahun 2025 Tumbuh 4,99 Persen (C-to-C).
Konsumsi
Dari sisi pengeluaran, semua komponen mencatat pertumbuhan positif. Pendorong utama masih konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan 4,94 persen pada 2024), berkontribusi 54 persen terhadap ekonomi Indonesia.
Pengeluaran Pemeintah
Pengeluaran pemerintah Indonesia pada semester I 2025 mencapai Rp1.407,1 triliun, naik tipis 0,65% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.006,5 triliun dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp400,6 triliun
PMTB
PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) 2025 menunjukkan pertumbuhan yang kuat, terutama pada triwulan II 2025 yang tumbuh 6,99%
Ekspor – Impor
Pada semester 1 2025, total ekspor Indonesia mencapai $135,41 miliar, naik 7,70% dari tahun sebelumnya, dengan neraca perdagangan mencatat surplus sebesar $19,48 miliar. Impor pada semester 1 2025 mencapai $115,94 miliar, naik 5,25% dibandingkan periode yang sama tahun lal
Foreign direct investment (FDI)
Total FDI 2024: USD 24,21 miliar menurut UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development). Posisi di dunia: Indonesia berada di posisi ke-16 sebagai salah satu dari 20 negara penerima FDI terbesar di dunia.
Pertumbuhan penanaman modal asing (PMA) di Indonesia melambat pada triwulan II tahun 2025. Penurunan ini dipicu oleh persaingan global yang ketat dalam menarik investasi dan tren beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat, yang mulai memulangkan arus investasinya kembali ke negara asal.
FDI Confidence Index
Indonesia di ranking 12 diantara negara2 berkembang. Tertinggi China menyusul UAE, Saudi, Brazil, India ….Malaysia,Indonesia, Filipina 16, Vietnam 19..
ICOR
ICOR Indonesia 2025 merujuk pada Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia yang menjadi fokus pemerintah untuk efisiensi pembangunan. Angka ICOR yang lebih tinggi mengindikasikan efisiensi investasi yang lebih rendah, dengan target pemerintah adalah menekan angka ini menjadi di bawah 6, bahkan ke angka 4,5%. Upaya penurunan ini dilakukan melalui berbagai strategi, termasuk digitalisasi tata kelola pemerintah dan peningkatan efisiensi di sektor konstruks
Debt Service Ratio (DSR)
Debt Service Ratio (DSR) Indonesia pada tahun 2025 pada awal tahun bisa mencapai 45% yang melampaui batas aman.
Utang Luar Negeri
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2025 sebesar USD431,9 miliar atau tumbuh 2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 30,0% pada Agustus 2025,
Tabungan masyarakat.
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) mencatatkan ada kesenjangan yang besar dalam kondisi tabungan masyarakat Indonesia.
Saldo rata-rata rekening dengan nominal di bawah Rp 100 juta, yang mewakili 98,2% dari seluruh rekening terus mengalami penurunan drastis, dari Rp 4,29 juta pada 2012 menjadi Rp 1,78 juta pada 2025. Hal ini menandai penurunan kumulatif sebesar 58,5% atau pertumbuhan rata-rata tahunan Compound Annual Growth Rate (CAGR) turun sebesar 6,55%
Kredit Menganggur (Undisbursed Loan)
BI mencatat undisbursed loan (kredit menganggur) pada Agustus 2025 mencapai Rp2.372,11 triliun, setara dengan 22,71% dari total plafon kredit. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan akhir 2024 dan disebabkan oleh sikap wait and see pelaku usaha terhadap kondisi ekonomi, suku bunga kredit yang masih tinggi, dan penggunaan dana internal untuk pembiayaan usaha. Sektor industri, pertambangan, jasa dunia usaha, dan perdagangan mencatat rasio undisbursed loan terbesar, terutama pada kredit modal kerja.
di posting oleh gandatmadi46@yahoo.com