Kredibilitas mempunyai dua komponen, pertama kepercayaan ( trustworthiness ) dan keahli-an ( expertise ). Kepercayaan berbasis faktor subjektif namun dapat termasuk ukuran objektif seperti tercapainya keandalan ( relability ). Demikian pula dengan expertise dapat dirasakan atau dipersepsikan secara subjektif tetapi dapat termasuk secara relatif sifat objektif dari sumber dan isi dari pesannya. ( credentials, certification or information quality ). Komponen kedua dari kredibilitas termasuk source dynamism ( karisma ) dan physical attractiveness .
Kredibilitas medsos menjadi topik pembahasan sejak pertengahan 1990 , karena web menjadi sumber informasi. Stanford University melakukan studi ttg web credibility dan mengusulkan prinsip2 dari komponen2nya serta membuat suatu general theory, Prominence-Interpretation Theory. Jürgen Habermas membuat arahan mengenai kredibilitas yaitu truth, sincerity, appropriateness and understandability.
Kredibilitas Pimpinan perusahaan CEO jjika memenuhi dua faktor penting: tahu apa yang kamu katakan, expertise dan bisa dipercaya (trustworthiness ). Salah satu cara mengukur apakah CEO expert adalah bagaimana anak buahnya menerimanya.
Scientific credibility, didifinisikan sejauh mana science secara umum diakui sebagai sumber informasi terpercaya mengenai dunia. Dapat diaplikasikan untuk yang lebih sederhana, kredibilitas dari seorang ilmuan. Sejauh mana pekerjaannya memenuhi scientific principles, scientific method. Metode yang umum dilakukan untuk mengukur quality of science melalui peer review, kemudian publikasi ( bagian dari scientific literature ).
Menurunnya kredibilitas lembaga yudikatif di AS karena mencerminkan perasaan pengadilan lebih bersifat politis sejak memutuskan siapa pemenang antara Bush jr melawan Gore pada pilpres 2000, kemudian memutuskan tentang kewarganegaraan AS serta izin belanja kampanye tak terbatas oleh korporasi dan syarikat buruh.
White House kredibilitas mengalami krisis, makin tajam dengan isu pembocoran rahasia negara kepada Rusia. HR Mc Master diangkat oleh President Trump menjadi national security adviser ( jabatan politis ) kemungkinan hal itu dimaksud menaikkan citra Trump oleh karena:
Mc Master was revered by his troops while serving as a general in the Marine Corps and earned a great deal of respect from soldiers. He is an expert on military strategy, counterinsurgency, and history, and is not known for being a ‘yes’ man. “Put simply: McMaster isn’t a political guy, unlike other officers who are trying to jockey for position and move up their careers,”
MK
Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi menyatakan, Akil Mochtar sebagai Ketua MK terbukti menerima suap sebagaimana dakwaan pertama, yaitu terkait penanganan sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas (Rp 3 miliar), Kalimantan Tengah (Rp 3 miliar), Pilkada Lebak di Banten (Rp 1 miliar), Pilkada Empat Lawang (Rp 10 miliar dan 500.000 dollar AS), dan Pilkada Kota Palembang (sekitar Rp 3 miliar)
BPK
Sabtu 27.5.2017. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan dugaan suap Irjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) kepada auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), diduga untuk menaikkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) oleh KPK terhadap auditor eselon 1 BPK RS, auditor eselon 3 BPK ALS, terhadap Kemendes pejabat eselon 1 SUG.
Kesimpulan
Bagaimana kita menyimpulkan kasus OTT oleh KPK terhadap pejabat kunci di Badan Pemeriksa Keuangan ada baiknya kita lebih dulu membaca tulisan singkat sbb :
Rethinking the Relevance, Credibility and Transparency of Audits
By James R. Doty, Chairman
June 2,2011. Pasadena, CA
Event: SEC (The U.S. Securities and Exchange Commission ) and Financial Reporting Institute
30th Annual Conference.
I must say that the ideas I express today are my own and should not be attributed to the PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board ) as a whole or any other members or staff.
If you will, first permit me a biographical note.
One night early in my career as a corporate lawyer, I found myself late at the printer’s on a registration statement. A young auditor was working across the table and “footing” some numbers. He saw that I had paused in my laborious parsing of the text of, let’s say, the attached merger agreement, and that I was watching him do his thing. Having a few years on me, he smiled and said, “You know, Jim, you can think of this as an airplane: what you are doing is polishing the fuselage. I’m tuning the engine!”
In the intervening decades, I have looked back with respect at the self-confidence and sense of purpose of that young auditor, who retired several years ago with distinction as senior partner of his firm and whom I still count as a friend.
The Cultural Importance of Independence and Skepticism
Para Auditor menegaskan ( confirm ) bahwa kelayakan mesin penerbangan data keuangan yg andal yang mendorong perekonomian. Mereka adalah bagian integral pokok dari sistem checks and balances.
To perform their role properly — to assure that reported financial and economic successes are not illusory — auditors must approach their jobs with independence and skepticism.
Mereka tidak boleh terperangkap dalam business goal dari clients. Bagaimana kita menanamkan sifat2 yg penting tersebut kepada para auditors? Hal ini mungkin menjadi sebuah pertanyaan penting dalam waktu ini.
Selama ratusan tahun para sejarawan meneliti tulip scandal , economic bubble abad ke 17 karena kenaikkan harga bunga tulip di Belanda. Serta South Sea bubble , bubble atau hoax pada abad ke 18 awal menyebabkan kerugian besar para investor. Kemudian krisis 2007 – 2009 melampaui semua demi business culture yg mengabaikan skepticism.
Ex Fed Chairman Alan Greenspan terkejut menemukan sejumlah manager senior dari beberapa financial institution berperilaku menyimpang seperti yg ditentukan oleh hukum ekonomi: Bagaimana mungkin mereka semua telah meninggalkan kewaspadaan yang diperlukan untuk melestarikan taruhan mereka yang cukup besar di entitas tersebut? Beberapa regulator juga kehilangan skepticisme .
The financial crisis was not, we know, caused by auditors. But it demonstrates the broader cultural challenge of the audit. The audit must be founded on independence and skepticism. We need to focus on and preserve the underpinnings of that audit culture.
Terkait dengan pengertian The Importance of Exercising Professional Skepticisme, menurut auditing standard AU 316 sbb
The auditor should conduct the engagement with a mindset that . . . fraud could be present, regardless of any past experience with the entity and regardless of the auditor’s belief about management’s honesty and integrity.
Cultural Challenges Still Impede Auditor Independence and Skepticism
Hal ini adalah kasus yg jarang terjadi dimana seorang auditor diketemukan berkompromi terhadap integritas mereka. Seperti anda ketahui bagaimanapun auditor yang bermaksud baik gagal mengenal dan menjaga diri secara tidak sadar . Auditor dibayar oleh client yg dikenakan biaya menurut aturan. Seperti halnya dengan profesi lain Auditor ingin maju dalam karir pilihannya, yang sering berarti membuat client senang dan bisnisnya maju.
Persyaratan Auditor menjadi penyeimbang ( counterweight ) terhadap tekanan2 tersebut. Salah satu contoh dari counterweight dapat ditemukan di SEC rule yang mengatakan bahwa seorang akuntan tidak akan dianggap memiliki independensi yang diperlukan jika dia menerima kompensasi suatu pelayanan non audit dari clientnya.
SEC rule ini bertujuan agar Auditor sangat fokus kepada kwalitas dalam menjalankan auditingnya dan tidak memelihara hubungan baik yg dapat membuat management suka dengan usaha diluar auditing.
Selain persyaratan tersebut, PCAOB membuat ulasan tentang proses evaluasi dan kompensasi para partner dan menemukan entusiasisme yang tidak terkendali – di dalam partner self evaluation, evaluasi kinerja para supervisor, dan menyetujui performance goal – dalam menjual pelayanan auditing kepada client.
Satu mitra audit perusahaan besar menetapkan metrik kinerja 2010 untuk “mencapai integrasi lini layanan sebesar 15% untuk klien SEC dimana dia berhasil mendapatkan order melalui multiple transaction consulting services, dengan menambah pelayanan tax kepada client.
Audit partner lain mengakui berhasil mengatasi kendala jangka panjang mengenai non audit services dengan melakukan pertemuan2 yang direncanakan dan presentasi mengenai support yang dapat diberikan kepada client , kepada Audit Committee, CEO .
Kita tidak melihat problem di file tersebut tetapi kita telah menyaksikan sejumlah angka mencukupi untuk mengajukan pertanyaan2, bukan mengenai yg paling akhir apakah audit partner tidak menyadari atau cuma tidak perhatian, bahwa pertimbangan itu tidak relevan dengan kompensasi, dan mengapa perusahaan tersebut membiarkan terjadinya kurang memahami dan tidak perduli terus berlanjut.
Apa yang bisa kita lakukan tentu saja , menyampaikan masalah isu quality control dan pelanggaran terhadap independence rules serta melalui proses inspection and enforcement.
Usul
BPK sebaiknya membuka diri untuk di teliti hasil keputusan atau hasil audit yang pernah dibuat. Siapa yang boleh melakukan sebaiknya kalangan perguruan tinggi yang dibantu para ahli. Dengan cara ini diharapkan kedepan akan lebih baik.
gandatmadi46@yahoo.com
Mas Gandat,
Saya saat bekerja sebagai pegawai konsultan dan lama bersentuhan dengan instansi BPK, perkenankan memberi tanggapan sebagai berikut :
1. Sebagai institusi BPK, BPKP dan Inspektorat Jenderal adalah mempunyai tugas mulia dan sangat baik.
2. Sangat disayangkan banyak oknum dari ketiga institusi tersebut yang bermain mata dan mempunyai hidden agenda baik untuk pribadi maupun pesanan/order. Pesanan/Order disini bisa dari internal maupun external.
Contoh :
Internal : Bila ada auditor yang kecewa terhadap pelayanan lembaga yang di audit, maka mereka akan bercerita dan ini menjadi target sasaran dari auditor on duty di lembaga tersebut.
External : Bila ada rekanan yang kecewa dengan kompetitornya dalam tender, dan punya kenalan di institusi pemeriksa tersebut, maka bisa menjadi target sasaran yang empuk, karena data sudah diberikan oleh peng”order” tersebut.
3. Selama kita yang di”audit” benar dan tidak melakukan kecurangan, manipulasi atau kesalahan… jangan pernah takut terhadap oknum-oknum tersebut, karena modus yang dilakukan biasanya “Draft Hasil Pemeriksaan” dimana akan ditampilkan hasil temuan dan rekomendasi biasanya adalah harus mengembalikan sejumlah uang kepada negara dll, dll. Inilah yang menjadi jualan oknum tersebut dan manakala kita takut karena merasa berbuat tidak baik, maka bargaining mulai dilakukan. Hasilnya sudah dapat ditebak… dengan membayar sejumlah uang yang disepakati, temuan tadi akan hilang atau bila tetap dimunculkan akan berbunyi perlu tindakan yang lebih teliti oleh Pemberi Jasa… Pengguna Jasa dianggap benar dan Pemberi Jasa dianggap tidak teliti.
4. Prinsip yang selama saya temui adalah trial & error… dan saya pernah dihadapkan ke auditor BPK sebanyak 5 orang berdasi semua, hal ini karena Pemberi Jasa ketakutan dalam menghadapi mereka. Singkat kata Ketua menyampaikan bahwa tugas mereka mencari temuan atas kontrak-kontrak untuk pinjaman luar negeri dan saya sampaikan bahwa itu memang benar, namun saya datang menghadap Bapak-bapak adalah mencari teman….jadi mohon huruf “U” dibuang. Mereka bertanya apa maksudnya… saya jawab dengan enteng “bagaimana baiknyalah pak”. Saya berkata demikian karena tahu persis permasalahan…. perusahaan baru mengambil uang muka kok sudah dilaporkan melakukan penarikan diluar peraturan yang berlaku dan harus mengembalikan sejumlah uang yang sangat besar. Suatu hal yang tidak mungkin. Akhirnya berdamai dengan uang yang sangat sedikit sekali dan temuan dihilangkan… No Addendum Contract and No Refund at all !!!.
5. Dalam hal WTP saya pernah mendengar dari teman di Biro Keuangan salah satu Kementerian bahwa ini memang salah satu obsesi dari Kementerian. Tentang pola kerjanya berbeda-beda dan tergantung pimpinannya. Biasanya yang diberi tugas adalah Sekretariat Jenderal yang membawahi Biro Keuangan, dan Biro Keuangan inilah yang bertugas sebagai kolektor dari Satminkal yang ada. Sangat bervariasi dan sangat menarik untuk diketahui… bahwa ini karena ada hubungan permintaan pasar dan respons dari BPK.
Demikian pengalaman saya dan mohon maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan.
Salam,
DH