By : Alejandro Foxley and Fernando Sossdorf
Dimana posisi ekonomi RI ?
Adalah Menkeu Sri Mulyani yang mengingatkan bahwa jumlah orang miskin sekitar 30 juta orang akan sulit untuk dihapus selama Indonesia masih terperangkap kondisi ekonomi middle income atau yang di kenal dengan Middle Income Trap. Faktor penting agar kita bisa loncat adalah melakukan diversifikasi hasil produksi dan jasa dengan meninggalkan teknologi yang memanfaatkan keunggulan komperatif seperti tenaga kerja murah ( kerena melimpahnya pengangguran ). Teknologi yang demikian adalah low technology.
Salah satu indicator dimana posisi suatu negara adalah GDP income per capita PPP, indikator ini berbeda dengan income per capita yang kita kenal dimana posisi GDP Indonesia pada 2017 mendekati $ 4000 per capita. Angka ini diperoleh jumlah GDP dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia. Namun GDP percapita PPP berbasis harga sekelompok barang ( basket of consumer goods ) disuatu negara dibandingkan dengan harga barang tersebut di US. Sekelompok barang tersebut diantaranya orange fruit, pensil, kertas, beras dst. PPP ini lebih mencerminkan the quality of life. Apakah Indonesia masuk dalam negara Middle Income? Jika menurut GDP percapita yang mensyaratkan diatas $ 1200 maka Indonesia sudah masuk tetapi kalau menurut GDP percapita PPP yang mensyaratkan $ 20 000 maka Indonesia masih jauh.
Economic Indicators
Korea Selatan Indonesia VS
Indonesia Economic Indicators
South Korea Economic Indicators
Terlihat GDP percapita PPP kita hanya satu pertiga dari Korsel, Public Debt Indonesia lebih baik dari pada Korsel. Persentasi export kita juga lebih baik dari pada Korsel. Bagaimana dibandingkan dengan negara lainnya :
MVA ( Manufacturing Value Added )
Dari agregat ekonomi untuk meningkatkan export adalah sektor manufacturing dan untuk Indonesia posisinya 15 % dari GDP. Bagaimana posisi Indonesia dibandingkan negara lain? Dalam hal ini dipergunakan Indicator Manufacturing Value Added dari GDP ( MVA ) dihitung output dari seluruh manufacturing dikurangi seluruh biaya kemudian hasilnya dibagi dengan GDP Income PPP dari negara tersebut.. Note : MVA dmenjadi salah satu indikator atas prakarsa Sek Jen PBB, Ban Ki Moon.
The 15 Largest Countries for Manufacturing Value-Added
Indonesia masuk no 13 dari 15 negara MVA tertinggi.
Posisi Indonesia juga no 14 dari 15 negara untuk MVA per capita
Kesimpulan
Indonesia harus kerja ekstra keras agar keluar dari Middle Income Trap di semua sektor.
Dirangkum dari berbagai sumber oleh gandatmadi46@yahoo.com