Mengenal Sri Mulyani Indrawati

Sahabat almarhumah Threesye Mariman , istri sahabat Ramo Sumolang bercerita tentang ekonom muda lulusan UI magang di Depkeu. Mereka adalah Sri Mulyani, Mari Pangestu, Miranda Gultom, Faisal Basri termasuk didalamnya Iwan Jaya Azis. Diantara mereka menurut Threesye, yang paling menonjol adalah Sri Mulyani yang kemudian ditunjuk sebagai anggota Tim Asistensi Menkeu bidang Keuangan dan Moneter pada Juni 1998 sampai dengan sekarang.

Threesye lulusan UI dan  untuk gelar S2 dari Australian National University (ANU)  bidang ekonomi ikut magang di Depkeu dibawah asuhan Iwan Jaya Azis dan Mari Pangestu, putra Panglekim. Threesye juga menjadi komentator ekonomi pertama yang mengudara setiap pagi untuk RCTI cerita kalau Iwan Azis memilih  melanjutkan studi ke AS dan meraih Phd tahun 1983 dari Cornell University NY selanjutnya menjadi guru besar di almamaternya sampai sekarang.

Iwan Azis, putra pendiri koran Surabaya Pos ketika SMA adalah teman main sepupu, beberapa kali menolak ketika ditawari menjadi Menteri Perekonomian. Sebagai guru tugas saya memberi analisa, bukan ikutan mengatur, ujarnya. Komentarnya tentang Presiden Jokowi ketika diwawancarai di ANU oleh wartawan ABAustralianC, Australia :

“Dari sisi pribadi, saya bisa memberikan penilaian bahwa Presiden Jokowi adalah seorang pemimpin yang bersungguh-sungguh. Dia sangat serius ingin melakukan sesuatu untuk memajukan Indonesia. Dia tampaknya mengerti mengenai apa yang terjadi dan apa yang ingin dilakukannya.

Sri Mulyani selain sebagai anggota Tim Asistensi Menkeu juga Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999 – 2000, Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia, 15 Mei 1999 – Sekarang.  Karena kepinterannya menarik perhatian khusus ekonom sepuh Widjojo Nitisastro. Menkeu Mar’i Muhammad alm, alumni SMA 6 Sby yang dikenal jujur mendampingi Sri Mulyani ketika menghadapi kasus Bank Century.

Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D, lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962; wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010 hingga dia dipanggil kembali oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro, dia mulai menjabat lagi sejak 27 Juli 2016.

Tony SumartonoSri Mulyani bersuamikan Tony Sumartono (ekonom) dikarunia 3 anak dan kini sudah menjadi nenek dari 2 cucu. Putri dari pasangan Prof. Satmoko (alm.) dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko (alm.). Mayoritas kakak dan adik Sri Mulyani menyandang gelar master dan doktor. Hanya satu orang yang bertitel sarjana dan seorang lagi bergelar professor. Meski profesi mereka beragam, rata-rata mereka juga mengabdikan diri sebagai pendidik sebagaimana ayah-ibu mereka, demikian tulis wartawan Swa.

Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani yang menjabat sebagai Ketua Bappenas dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007

Salah satu kebijakan pertamanya sebagai menteri keuangan di era SBY.JK ialah memecat petugas korup di lingkungan depertemen keuangan. Ia berhasil meminimalisir korupsi dan memprakarsai reformasi dalam sistem pajak dan keuangan Indonesia, dan mendapat reputasi sebagai menteri yang berintegritas. Dia berhasil meningkatkan investasi langsung luar negeri di Indonesia. Di tahun 2004 disaat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai menjabat, Indonesia mendapat $4,6 miliar dari investasi langsung luar negeri. Tahun berikutnya berhasil meningkat menjadi $8,9 miliar. Tahun 2006, hanya satu tahun setelah menjabat menteri, ia disebut sebagai Euromoney Finance Minister of the Year oleh majalah Euromoney

Pada tanggal 5 Mei 2010, Sri Mulyani ditunjuk menjadi salah satu dari tiga Direktur Pelaksana Bank Dunia. Ia menggantikan Juan Jose Daboub, yang menyelesaikan empat tahun masa jabatannya pada 30 Juni, mengatur dan bertugas diatas 74 negara di Amerika Selatan, Karribean, Asia Timur and Pasifik, Timur Tengah and Afrika Utara.

Beredar isu bahwa pengunduran dirinya saat itu disebabkan oleh suatu tekanan dari pihak lain, terutama dari pengusaha dan ketua Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie. Aburizal Bakrie diduga mempunyai ketidaksukaan terhadap Sri Mulyani akibat penyelidikan oleh Sri Mulyani terhadap penggelapan pajak dalam jumlah besar pada Bakrie Group, penolakan Sri Mulyani untuk prop up Bakrie’s coal interests with government funds, dan penolakaan Sri Mulyani untuk menyatakan bahwa semburan lumpur Sidoarjo, yang secara luas dipercaya disebabkan dari pengeboran oleh perusahaan Bakrie, adalah bencana alam.

Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani dipulangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk kembali menjadi Menteri Keuangan. Kembalinya Sri Mulyani merupakan kejutan bagi banyak pihak dan dianggap sebagai salah satu langkah terbaik yang pernah diambil oleh Joko Widodo selama dia menjabat. Belum setahun menjabat, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia 2017 oleh majalah Finance Asia yang berkedudukan di Hong Kong. Pemberian penghargaan tersebut dinilai karena keberhasilannya mengurangi target defisit fiskal dari yang dikhawatirkan menembus angka 3 persen menjadi 2,5 persen dari PDB. Ia juga dianggap mampu memperbaiki sistem perpajakan Indonesia lewat program pengampunan pajak (tax amnesty) yang mana realisasi pembayaran tebusannya jauh melebihi proyeksi Bank Indonesia

Riwayat Pendidikan : SMP Negeri 2 Bandar Lampung (19751978), SMA Negeri 3 Semarang (19781981), Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia Jakarta, Indonesia. (19811986), Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A. (19881990), Ph.D. of Economics di University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A. (19901992)

Catatan khusus

Sri Mulyani tidak seperti umumnya  pejabat tinggi, mengajak bergabung teman, famili dalam tim di Depkeu. J Kristiadi ditunjuk oleh Menkeu Jusuf Anwar sebagai Sekjen Depkeu dan dipertahankan sampai selesai masa kerjanya oleh Menkeu Sri Mulyani yang menggantikan Jusuf Anwar. Mas Kris yang saya kenal akrab bukan ekonom adalah lulusan Fisip UI dan alumni Sorbone Perancis dan kini bergelar profesor. Anggito Abimanyu sudah di Depkeu di era Menkeu Boediono dan berkinerja bagus nyaris dipromosikan menjadi Wamenkeu tetapi Presiden SBY menunjuk alumni IPB. Khatib Basri, adik Faisal Basri adalah lulusan Australia sama dengan Boediono menjadi orang terpercaya Sri Mulyani. Khatib Basri anak kolong sukses menyelamatkan ekonomi dari resesi ketika menggantikan Agus Mertowardojo yang diangkat oleh Presiden SBY menjadi Gubernur BI.

Blogweb kumpulanstudi-aspirasi.com menyuguhkan sejumlah artikel dan Video kegiatan Sri Mulyani :

Metro TV Economic Chalanges: 2017 Momentum Pembalikan Ekonomi Indonesia & Arah Ekonomi 2018, Kuliah Umum di Kampus ITB, Absennya faktor2 yang di butuhkan untuk Pertumbuhan, Economic Growth Without Inclusion will fail (COO World Bank), Rajaratnam Endowment Dialogue with Sri Mulyani – Singapore, Upbeat on Indonesia’s economy (non video), USINDO’Gala Dinner in honor of Indonesian Finance Miniter, Sri Mulyani, Rosi Kompas TV dan Dialod dengan Desy Anwar di CNN Indonesia.

Penelitian & Publikasi karya Ilmiah

Penelitian a.l  Research Demand for Housing, World Bank Project, 1986,  Kompetisi Perbankan di Jakarta/Indonesia, BNI 1946, 1987, Penyusunan Study Dampak Ekonomi Sosial Kehutanan Indonesia . Departemen Kehutanan – LPEM FEUI, 1992, The Prospect of Automotive Market and Factors Affecting Consumer Behavior on Purchasing Car. PT. Toyota Astra – LPEM FEUI, 1994, Inflasi di Indonesia : Fenomena Sisi Penawaran atau Permintaan atau keduanya. Kantor Menko Ekuwasbang – Bulog – LPEM FEUI, 1994, Fiscal Reform in Indonesia : History and Perspective, 1995, Studi Rencana Kerja untuk Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Departemen Pariwisata, Pos & Telekomunikasi – LPEM FEUI, 1996, Studi Kesiapan Industri Dalam Negeri Memasuki Era Perdagangan Bebas, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, LPEM FEUI, 1997, Penyusunan Rancangan Repelita VII. Departemen Perindustrian dan Perdagangan , 1997, Indonesia Economic Outlook 1998/1999. Indonesia Forum 1998, Country Economic Review for Indonesia. Asian Development Bank, 1999

Publikasi (beberapa)

A Dynamic Labour Supply Model for Developing Country : Consequences for Tax Policy (co author : Jane Leuthold) BEBR – University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A., 1992.. Tantangan Ekspor non Migas Indonesia “, DPE 1994, “Perkembangan Ekonomi Sumber Daya Manusia – Proceding ” Seminar LP3Y – Jogya, Dalam Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan, 1995. Tantangan Transpormasi Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Era Globalisasi” (co dengan Dr. Ninasapti Triaswati) dalam : Alumni FEUI dan Tantangan Masa Depan, Gramedia, 1995.”Dilema Hutang Luar Negeri dan PMA”, Warta Ekonomi 26, 1995 “Liberalisasi dan Pemeratan dalam Liberalisasi Ekonomi, Pemerataan dan Kemiskinan, Tiara Wacana, 1995. Performace of Indonesia State owned Enterprises, Seminar World Bank, April 1995. Ability to Pay minimum wage and Workers Condition in Indonesia”, Seminar World Bank Seminar, April 1995.

Workers in an integrating World, Discuss Panel World Development Report, 1995. Mungkinkah Ekonomi Rakyat ? Diskusi Series Bali – Post – Ekonomi Rakyat, 25 November 1995. Tumbuh Tinggi dengan Uang Ketat”, Warta Ekonomi , 5 Februari 1996. “Indonesia: Sustaining Manufactured Export Growth”, Seminar Bappenas – ADB, 11 April 1996. Consistent Macroeconomic Development and its Limitation (Sri Mulyani dan Ari Kuncoro), Indonesia Economy Toward The Twenty First Century – IDE 1996.  “Indonesia Economic Outlook 1998 (Challenger & Oportunities)” One Day seminar Radison Hotel, 27 November 1997. “Analisis Krisis Nilai Tukar dan Prospek Perekonomian Indonesia ke Depan”, Seminar KBRI Singapura, 4 Desember 1997. “Small Industry Profiles and Policies”, Two Day Seminar USAID-LPEM, Aryaduta Hotel, 17-18 Desember 1997.

dikumpulkan oleh Gandatmadi

Post navigation

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *