Kemampuan untuk menciptakan dan mendapatkan manfaat dari inovasi memainkan peran sentral dalam pendapatan, pekerjaan, dan kualitas hidup. Inovasi tidak hanya berkontribusi pada kemakmuran, tetapi juga semakin penting dalam mengatasi banyak tantangan sosial yang diciptakan oleh pencarian kita untuk kemakmuran. Hal ini ditekankan dalam Strategi Inovasi yang diadopsi oleh para menteri keuangan OECD pada tahun 2010.
Kompetensi berbasis penelitian memainkan peran yang semakin penting dalam perkembangan inovasi dan teknologi baru. Dalam mengembangkan kebijakan Litbang berorientasi inovasi yang efektif, penting untuk memahami bagaimana, dan dalam kondisi apa, keahlian berbasis penelitian dapat berkontribusi pada kemakmuran dan mengatasi tantangan sosial.
Untuk memahami metode penelitian ilmiah perlu mengingat kembali pemahaman ttg metode untuk mencari kebenaran:
A.Perkembangan metoda untuk mencari Kebenaran
1.Periode Trial and Error.
2.Periode kewibawaan dan tradisi
3.Periode spekulasi dan argumentasi.
4.Periode hipotesis dan eksperimen
1.Trial and Error
Trial and Error, yaitu percobaan aktif untuk mendapatkan suatu pengetahuan dengan kelemahannya bersifat untung2an dan tanpa kepastian tentang hasilnya (misal percobaan kotak masalah).
Spekulasi, dengan memilih di antara berbagai alternatif berdasar pertimbangan2 tertentu tetapi belum mengikuti tata cara kerja yang teratur dan mantap
2.Periode Kewibawaan dan Tradisi
Periode Kewibawaan Diawali dengan yang serba gaib – tidak dapat dilihat/didengar Kemudian orientasinya berubah pada manusia yang dianggap tokoh berwibawa; dapat dilihat dan didengar ; tokoh agama, orang yang sedang berkuasa, politikus, pandai, yang dituakan dsb
Lebih maju dari Trial and Error, ucapan tokoh dianggap sebagai doktrin Masyarakat harus menyesuaikan dengan kemauan tokoh.
Copernicus dan Galileo sebagai buronan gereja Pada saat itu kewibawaan seseorang adalah sumber kebenaran. The master always says the truth; padahal kita tahu bahwa There is no authority in science.
3.Periode spekulasi dan argumentasi
Mencari kebenaran dengan spekulasi, dilakukan karena ada pilihan diantara alternatif yang ada. Dipilih alternatif yang menurut pendapatnya menguntungkan, tanpa pertimbangan yang masak Spekulasi sering dilandasi firasat/intuisi. Berisiko tinggi, sebaiknya dihindari.
Mencari kebenaran dengan cara argumentasi sering dilakukan dengan berdebat, masing-masing bersumber pada akal sehatnya. Kelemahannya : Cepat puas, subyektif, sering tidak ilmiah / tanpa bukti empiris sehingga akan mengarah ke spekulasi.
4.Hipotesis Penelitian Eksperimen
Agar penelitian dapat terarah, dirumuskan pendugaan terlebih dahulu terhadap penyebab terjadinya masalah tersebut (hipotesis). Hipotesis terdiri dari dua kata, yakni hipo (yang berarti keraguan), dan tesis (yang berarti kebenaran). Jadi hipotesis berarti kebenaran yang masih diragukan. Menurut Soemadi Suryabrata, hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis sendiri merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis dari penelaahan pustaka. Yang kemudian dijadikan jawaban masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin.
B.Metoda ilmiah
Metoda ilmiah, adalah kombinasi dari induksi-deduksi secara silih berganti atau reflective thinking, yang menjadi ciri khas dan dasar dari kegiatan metodologi penelitian melalui setiap tahapan2nya (perumusan masalah, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan).
Induksi, adalah cara untuk menarik kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut: yang benar dan berlaku bagi anggota masing2, berlaku sebagai kebenaran untuk seluruh kelompok anggota2 itu.
Deduktif salah satu caranya adalah Silogisme, suatu aturan berargumentasi yang sistematis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. – Silogisme terdiri dari 3 pernyataan : Premis mayor . Premis minor . Kesimpulan. Premis mayor adalah pernyataan awal yang dianggap benar, sebagai dasar argumentasi. Premis minor merumuskan kebenaran mengenai subyek. Jika premis2nya diragukan kebenarannya, maka silogismenya diragukan kepastiannya sebagai sumber.
Tahapan Metode Ilmiah
Terdapat lima langkah dasar atau tahapan dalam penulisan metode ilmiah. Dimulai dari merumuskan masalah, mengumpulkan informasi, menyusun hipotesis, melakukan percobaan dan analisis data, menarik kesimpulan hingga mengomunikasikan hasil penelitian.
Mengkomunikasikan dan mempublikasikan hasil penelitian kepada orang lain dalam bentuk laporan tertulis atau melalui forum diskusi dan seminar. Dengan begitu hasil dari penelitian tsb mengundang respon khususnya para ahli dibidangnya baik berupa kritik, saran dst.
dari beberapa sumber informasi
gandatmadi46@yahoo.com