Proyek revitalisasi perkeretaapian Jawa utara melibatkan peningkatan perkeretaapian antara dua kota terbesar di Indonesia: Jakarta dan Surabaya (Jawa Timur). Dengan meluruskan beberapa bagian lintasan dan juga pembangunan infrastruktur jalan layang dan jembatan layang, kecepatan tertinggi kereta api harus naik dari 70 sampai 150 kilometer per jam melintasi jalur 725 km antara kedua kota tersebut. Ini akan mengurangi waktu tempuh hingga empat jam dari sembilan jam saat ini.
Studi pra-kelayakan dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Pemerintah akan menunggu penelitian ini dan juga untuk reaksi awal Jepang sebelum berangkat ke Jepang, yang dikenal dengan keahliannya dalam hal pembangunan kereta api, untuk membahas proyek tersebut dengan sangat rinci.
Prasetyo Boeditjahjono, Dirjen Perhubungan Kementerian Perhubungan Indonesia, berharap dapat lebih memberi perhatian pada kemajuan studi pra-kelayakan untuk revitalisasi jalur kereta semi kecepatan tinggi antara ibu kota Jakarta – Surabaya menjelang akhir bulan. Ia menambahkan beberapa perguruan tinggi, termasuk Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung, telah dikonsultasikan.
Details Jakarta-Surabaya Semi High-Speed Railway:
Subject | Info |
Length of Rail | 727 kilometer |
Traveling Time | 5 hours (166 km/hour) 6 hours (135 km/hour) |
Additional Infrastructure | Need for new underpasses and flyovers to limit the number of intersections where the railway line crosses roads |
Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Indonesia, sebelumnya mengatakan bahwa ia berharap revitalisasi kereta api pantai utara dapat diselesaikan pada tahun 2020. Dia optimis bahwa proyek tersebut tidak memerlukan banyak waktu karena kebanyakan akan menggunakan perkeretaapian yang ada. Oleh karena itu tidak diperlukan pembebasan lahan. Kesulitan seputar proses pembebasan lahan biasanya menyebabkan penundaan besar untuk proyek infrastruktur di Indonesia.
Saya menerima juga informasi bahwa Perusahaan HSR200 Management Ltd yg berkantor pusat di UK dan di Jakarta Stock Exchange sudah melakukan prefeasability study dan mengatakan sudah menjalin kerjasama dengan PTKA. Dalam kerja sama itu sesuai dengan Menkeu no 740?KMK-00/1989.
Apakah proyek North Java High Speed Railway merupakan kerja sama Indonesia, Japan dan UK?
dari beberapa sumber info
gandatmadi46@yahoo.com
Respon
Lely F Ishak sebagai Director and Chief Rep. Indonesia dari HSR200, yg ex UCINDO dalam penjelasan singkatnya bahwa perusahaannya yg berkantor pusat di UK sudah melakukan pendekatan sejak 1998. Mereka telah secara formal menjalin kerja sama dengan PTKA. Meskipun dalam brosur tidak dijelaskan sumber dana untuk proyek 200 km/h lintasan North Java tetapi dalam pesan singkatnya Lily menyebut Mitsui dari Jepang.