* Ekonomi Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen.
* Ekonomi Indonesia triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,02 (yoy)
* Ekonomi Indonesia triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 1,06 persen (q-to-q).
Pada kuartal terakhir 2021, kasus positif Covid-19 turun. Ini dibarengi dengan vaksinasi yang semakin masif. Aktivitas ekonomi Indonesia menuju normal. Ditambah dengan harga komoditas yang melesat dan mendorong ekspor, hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi yang kuat.
PDB 2021
Perekonomian Indonesia yang diukur menurut besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 16,97 kuadriliun pada 2021. Sementara, menurut besaran PDB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, ekonomi Indonesia tumbuh 3,69% menjadi Rp 11,12 kuadriliun pada 2021
Investasi 2021
BPS mengatakan PMTB atau investasi sepanjang 2021 tercatat tumbuh sebesar 3,8 persen, jauh lebih baik jika dibandingkan dengan periode 2020 yang terkontraksi sebesar 4,96 persen.
Seperti diketahui, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) seebelumnya mencatat realisasi investasi 2021 mencapai Rp100,1 persen atau mencapai Rp901 triliun.
Total investasi pada tahun 2021 naik 9 persen dibandingkan Rp826,3 triliun pada 2020. Selain itu, pertumbuhan investasi di tahun 2021 ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2020 yang hanya 2,1 persen.
Belanja Modal Pemerintah Pusat
Realisasi belanja modal pemerintah dalam APBN selama 2021 juga tercatat naik tinggi, sebesar 32,46 persen dibandingkan dengan periode 2020.
Note: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi belanja modal hingga akhir kuartal III 2021 sebesar Rp 118,7 triliun atau naik 62,2% year on year (yoy) dari realisasi per September 2020 yang sebesar Rp 7,32 triliun.
Konsumsi Rumah Tangga
Menurut besaran PDB atas dasar harga berlaku (ADHB), komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai Rp 9,240 T pada 2021. Artinya, konsumsi masyarakat berkontribusi sebesar 54,42% dari total PDB yang mencapai Rp 16,970 T
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 berasal dari konsumsi rumah tangga, sebesar 1,09 persen. BPS mencatat, konsumsi rumah tangga pada 2021 tumbuh sebesar 2,02 persen, membaik dari kontraksi pada 2020 sebesar 2,63 persen.
Defisit APBN 2021
Defisit di dalam APBN (2021) di desain Rp 1.006 triliun atau 5,7% dari PDB. Realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 mencapai Rp 783,7 triliun atau 4,65% dari Produk Domestik Bruto (PDB) (unaudited). Defisit ini lebih rendah dibandingkan 2020 yang tercatat sebesar Rp 947 triliun atau 6,14% maupun target 2021 yang ditetapkan 5,7% dari PDB.
Pertumbuhan Ekonomi 2021 (%)
Hingga saat ini belum banyak negara G20 yang sudah merilis angka pertumbuhan ekonomi 2021. Sejauh ini baru delapan negara yakni China, Prancis, Italia, Amerika Serikat (AS), Meksiko, Korea Selatan, Jerman, dan tentunya Indonesia.
[Revisi per 25 Jan 2022] Gini Ratio September 2021 tercatat sebesar 0,381
1.Pada September 2021, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,381. Angka ini menurun 0,003 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2021 yang sebesar 0,384 dan menurun 0,004 poin dibandingkan dengan Gini Ratio September 2020 yang sebesar 0,385.
2.Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2021 tercatat sebesar 0,398; turun dibanding Gini Ratio Maret 2021 yang sebesar 0,401 dan Gini Ratio September 2020 yang sebesar 0,399.
3.Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2021 tercatat sebesar 0,314; turun dibanding Gini Ratio Maret 2021 yang sebesar 0,315 dan Gini Ratio September 2020 yang sebesar 0,319.
4.Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 17,97 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada September 2021 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah. Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 17,00 persen yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan sedang. Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 20,83 persen, yang berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.
Posting oleh gandatmadi46@yahoo.com