Presiden RI dan Presiden Prancis menyepakati sejumlah perjanjian kerja sama

Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan pertemuan bilateral pada tgl 28 Mei 2025  di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan pemerintah RI dan Prancis menghasilkan sejumlah perjanjian kerja sama.

Presiden Prabowo dan Presiden Macron mengadopsi empat deklarasi bersama yang mencerminkan kesamaan visi jangka panjang serta komitmen terhadap perdamaian dan kebudayaan dunia:

  1. Deklarasi Bersama untuk Pengembangan Kemitraan Strategis Indonesia–Prancis hingga 2050 (Joint Vision 2050).
  2. Deklarasi Bersama untuk Strategi di Bidang Kebudayaan.
  3. Deklarasi Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.

Selain itu, 11 dokumen resmi ditandatangani, terdiri atas 10 kesepakatan G-to-G dan satu kesepakatan P-to-P, yang mencakup sektor-sektor strategis:

Kesepakatan Antar Pemerintah (G-to-G):

  1. Diplomasi dan peningkatan kapasitas SDM.
  2. Pertahanan dan pelindungan informasi rahasia.
  3. Pertahanan strategis.
  4. Pertanian.
  5. Mineral kritis dan logam.
  6. Kehutanan berkelanjutan.
  7. Ekonomi kreatif.
  8. Kebudayaan.
  9. Penanggulangan risiko bencana.
  10. Transportasi.

Kesepakatan Antarlembaga (P-to-P):

  • Pengembangan ekosistem olahraga berkuda antara PORDASI dan sejumlah institusi Prancis: IFCE, FFE, France Galop, dan AFASEC.

Lima kerja sama strategis:

  1. Badan Gizi Nasional – Danone: Peningkatan gizi nasional.
  2. Danantara – INA – Eramet: Hilirisasi nikel dan mineral kritis untuk kendaraan listrik.
  3. PT RGE – TotalEnergies: Energi surya dan baterai untuk transisi energi.
  4. PT Citra Bonang – Lesaffre: Produksi ragi untuk ketahanan pangan.
  5. PT SMI – PT PLN – HDF: Pengembangan hidrogen hijau dan pembiayaan energi bersih.

Bank Indonesia dan Banque de France juga menyepakati kerja sama untuk mempererat hubungan di bidang moneter dan keuangan.

Sebanyak 27 perjanjian dan komitmen kerja sama strategis antara pelaku usaha dan lembaga dari Indonesia dan Prancis senilai USD11 miliar pada bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT), industri, pertanian, transportasi dan logistik, keuangan, hingga ketahanan pangan.

Diposting oleh gandatmadi46@yahoo.com

Post navigation

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *