Primordial
Primordil atau Primordialisme berasal dari kata bahasa Latin primus yang artinya pertama dan ordiri yang artinya tenunan atau ikatan. Primordialisme didefinisikan sebagai suatu sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu, dengan kata lain, ikatan-ikatan ini sudah ada sejak lahir.
Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk sikap primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat membuat individu atau kelompok memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain.
Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya.
Terdapat 2 jenis etnosentris yaitu:
1.etnosentris infleksibel yakni suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya atau tingkah laku orang lain,
2.Etnosentris fleksibel yakni suatu sikap yang cenderung menilai tingkah laku orang lain tidak hanya berdasarkan sudut pandang budaya sendiri tetapi juga sudut pandang budaya lain.
Tidak selamanya primordial merupakan tindakan salah. Akan tetapi bisa saja dinilai sebagai sesuatu yang mesti dipertahankan. Dalam sudut pandang ajaran (ritual) misalnya. Perilaku primordialisne merupakan unsur terpenting, saat memberlakukan ajaran intinya.
Survei BPS & Southeast Asian Studies (ISEAS)
Kerja sama BPS dengan Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) pada tahun 2013 hasilnya: Suku Jawa adalah suku terbesar dengan proporsi 40,05 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Menempati posisi kedua adalah Suku Sunda sebesar 15,50 persen. Selanjutnya suku-suku lainnya memiliki proporsi di bawah lima persen penduduk Indonesia.
Survei Pilpres 2024
Poltracking Indonesia dan SMRC merilis hasil survei perihal elektabilitas figur potensial calon presiden yang dijagokan bertarung dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
Berdasarkan survei, elektabilitas Ganjar tertinggi, yaitu 30,6%. Kemudian, disusul Prabowo dengan elektabilitas 26,8% dan Anies dengan elektabilitas 19,8%.
Sementara untuk format pertanyaan semi terbuka dari survei Poltracking Indonesia, Ganjar memperoleh suara 22,5%. Disusul Prabowo 17,5% dan Anies 13,2$%.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) utk Propinsi Jatim perolehan suara elektoral Ganjar Pranowo sebesar 22,5%.
Dari hasil survei Populi Centre utk propinsi DKI, Anies Baswedan menempati posisi pertama dengan 34,8% Ganjar dengan suara 18,2 persen. Kemudian, disusul Prabowo (14 persen), Sandiaga (6,7 persen), dan Ridwan Kamil (6,2 persen).
Survei CigMark utk Jabar Ridwan Kamil ada di peringkat pertama dengan 29,90 persen, lalu Prabowo Subianto 25,80 persen, Anies Baswedan 15,30 persen, dan Ganjar Pranowo 9,0 persen.
Kesimpulan
Ganjar Pranowo dinilai paling mewakili masyarakat Jawa terlihat dari hasil survei Nasional, dan hasil survei di Propinsi Jatim dan rangking ke dua di Propinsi DKI. Sementara Ridwan Kamil unggul di Propinsi Jabar sehingga jika Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Ridwan Kamil meraih angka 34,1 persen.
gandatmadi46@yahoo.com