Prospek ekonomi Amerika Serikat: Apa yang akan terjadi di masa depan?

24 April, 2024

Bank Sentral AS (Federal Reserve) menimbulkan kegembiraan sekaligus ketidakpastian di pasar keuangan dan di kalangan analis ekonomi di seluruh dunia. Federal Reserve telah mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya, dan beberapa ekonom terkemuka di bank-bank terbesar AS memperkirakan bahwa suku bunga kemungkinan akan dipotong sekitar satu poin persentase tahun depan. Namun, apa artinya ini bagi perekonomian AS dan dunia secara keseluruhan?

Istilah “penghentian rabat pemerintah” mengacu pada berakhirnya atau berakhirnya program insentif keuangan yang ditawarkan oleh pemerintah, yang seringkali berdampak pada sektor-sektor tertentu seperti energi, perumahan, atau perekonomian secara umum. Penghapusan bertahap ini dapat menyebabkan berbagai dampak, termasuk perubahan perilaku konsumen dan penyesuaian ekonomi.

Menurut perkiraan Komite Penasihat Ekonomi Asosiasi Bankir Amerika (ABA), pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan melambat secara signifikan pada kuartal-kuartal mendatang. Meskipun negara ini kemungkinan besar akan terhindar dari resesi, perlambatan ini dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian, meningkatkan pengangguran dan mengurangi inflasi.

Simona Mocuta, ketua panel Economic Advisory Committee yang beranggotakan 14 orang dan kepala ekonom di State Street Global Advisors, mengatakan: “Mengingat kemajuan yang ditunjukkan dan diharapkan dalam inflasi, sebagian besar anggota Komite percaya bahwa siklus pengetatan Fed telah berakhir”.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Federal Reserve (The FED) telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunga dan kemungkinan akan mulai mempertimbangkan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Namun, masih terdapat ketidakpastian mengenai kapan tepatnya perubahan arah kebijakan moneter ini akan terjadi.

Komite Penasihat American Bankers Association (ABA) terdiri dari para ekonom dari lembaga keuangan terkemuka, seperti JPMorgan Chase & Co, Morgan Stanley, dan Wells Fargo & Co. Prakiraan mereka secara berkala dipresentasikan kepada Ketua The Fed, Jerome Powell, dan anggota dewan bank sentral lainnya di Washington. Oleh karena itu, prospek mereka sangat relevan dan dipantau secara ketat oleh investor dan analis.

Komite memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan melambat ke tingkat tahunan kurang dari 1% selama tiga kuartal mendatang. Hal ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga The Fed sebelumnya dan kondisi kredit yang lebih ketat. Selain itu, tingkat pengangguran diperkirakan akan naik menjadi 4,4% pada akhir tahun depan, dari 3,8% pada bulan Agustus, dan inflasi harga konsumen diperkirakan akan turun menjadi 2,2% dari 3,2% pada bulan Juli.

Meskipun prospek menunjukkan soft landing bagi ekonomi AS dalam waktu dekat, keraguan tetap ada mengenai keberlanjutan ketahanan ekonomi ini. Komite memperkirakan kemungkinan resesi tahun depan hanya di bawah 50%.

Oleh karena itu, perlu dicatat bahwa prospek ekonomi AS menjadi perhatian dan kehati-hatian di pasar global. Seiring Federal Reserve mempertimbangkan perubahan kebijakan moneternya, investor dan analis mencermati sinyal-sinyal ekonomi yang dapat memengaruhi masa depan ekonomi terbesar di dunia ini.

Source NORIEGA GROUP

terjemahan bebas oleh gandatmadi46@yahoo.com

Post navigation

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *