1.Smelting pertama, dibangun tahun 1996 bersama konsorsium Jepang dan dioperasikan oleh Mitsubishi. PT Smelting merupakan fasilitas smelter tembaga pertama di Indonesia berlokasi di Gresik, Jatim, dengan kemampuan mengolah 1 juta ton konsentrat menjadi 300 000 ton katoda setiap tahunnya atau 40% dari hasil konsentrat tembaga yang diproduksi di Papua.
1.1.Pemegang saham; Mitsubishi 60,5%, PT Freeport Indonesia, Mitsubishi Corp Unimetal Ltd 9,5%, Nippon Mining and Metals Co.Ltd 5%.
1.2.Bahan Baku dari PT Freeport Indonesia di Papua dan PT Amman Nusa Tenggara di P Sumbawa.
2.Smelter kedua dikenal dengan nama Smelter Manyar. dibangun oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Smelter ini dimulai pembangunannya pada bulan Juli 2021 dan ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2024 dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton konsentrat per tahun. Adapun produk hasil smelter ini mencakup 480 ribu logam tembaga dan 600 ribu ton katoda tembaga per tahun.
2.1Biaya konstruksi USD 3 Milyar. Kontraktor Utama :PT Ciyoda International Indonesia (CII)
2.2Lokasi di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik Jatim.
2.3Kapasitas Produksi:
Tembaga: Smelter Manyar akan mengolah 2 juta ton/tahun + PT Smelting mengolah1 juta ton/tahun sehingga menghasilkan 550 000 ton katoda tembaga/tahun, 6000 ton emas, perak batangan dan platinum grup metal /tahun, 1,5 juta ton asam sulfat/tahun, 150.000 ton gipsum setahun
Dengan gabungan kapasitas dari smelter Manyar plus smelter Gresik, maka konsentrat PT Freeport Indonesia telah diolah 100 persen di dalam negeri.
2.4.PTFI akan selesai melakukan konstruksi pada akhir 2023, commisioning pada akhir Mei 2024, pengoperasian pada Mei 2024, dan operasi komersial pada akhir 2024,
diposting oleh gandatmadi46@yahoo.com