Tindakan Kebijakan Dapat Memperkuat Kemajuan Pertumbuhan di Banyak Negara G20

Tindakan Kebijakan Dapat Memperkuat Kemajuan Pertumbuhan di Banyak Negara G20

Oleh Nicolas Fernandez-Arias PhD, Shushanik Hakobyan PhD

IMF 19 Nov 2025.

Tindakan bersama dalam reformasi ekonomi dapat membantu G20 mencapai ambisi pertumbuhan kolektif kelompok tersebut, namun reformasi yang memberikan manfaat terbesar berbeda-beda di setiap negara.

Sejak konferensi pendirian G20 di Pittsburgh pada tahun 2009, kemajuan menuju tujuannya untuk mencapai pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif masih terbilang sederhana.

Meskipun negara-negara G20 telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi berbagai guncangan, prospek pertumbuhan jangka menengah telah menurun menjadi hanya 2,9 persen, yang merupakan angka terlemah sejak krisis keuangan global (2008). Di saat yang sama, disinflasi masih belum tuntas bagi banyak negara, dan utang publik melonjak ke rekor 102 persen dari PDB tahun lalu. Lebih lanjut, ketidakseimbangan eksternal yang berlebihan kembali melebar.

Namun, terdapat tanda-tanda yang menggembirakan. Laporan tahunan terbaru kami kepada kelompok tersebut—yang anggotanya menyumbang sekitar 85 persen dari output ekonomi global—menunjukkan beberapa perkembangan positif selama setahun terakhir.

Sebuah survei terhadap tim negara IMF menunjukkan bahwa banyak negara G20 telah mencapai kemajuan menuju pertumbuhan yang lebih kuat, termasuk lebih dari separuh negara-negara ekonomi pasar berkembang. Peningkatan yang substansial telah terjadi dalam beberapa kasus, seperti Jerman, di mana momentum pertumbuhan didukung oleh reformasi aturan fiskal.

Sementara itu, penurunan inflasi dan upaya konsolidasi fiskal meningkatkan keberlanjutan pertumbuhan bagi sebagian besar negara maju G20 dan separuh negara Uni Eropa.

Chart1

Namun, ini baru sebagian dari keseluruhan cerita. Kemajuan selama setahun terakhir agak teredam di dua dimensi terakhir:

•Pertumbuhan yang seimbang—tanpa penumpukan ketidakseimbangan internal maupun eksternal, seperti meningkatnya ketergantungan pada satu sektor atau permintaan eksternal—terbukti sulit dicapai di seluruh negara G20. Penurunan moderat diperkirakan terjadi di Tiongkok dan Amerika Serikat karena pelebaran saldo neraca berjalan berlebih.

 •Pertumbuhan inklusif—memastikan perekonomian memberi manfaat bagi semua orang—hanya membaik sedikit, khususnya di negara-negara maju G20 dan di Uni Afrika, yang bergabung dengan kelompok tersebut pada tahun 2023.Pertumbuhan inklusif—memastikan perekonomian memberi manfaat bagi semua orang—hanya membaik sedikit, khususnya di negara-negara maju G20 dan di Uni Afrika, yang bergabung dengan kelompok tersebut pada tahun 2023.Pertumbuhan inklusif—memastikan perekonomian memberi manfaat bagi semua orang—hanya membaik sedikit, khususnya di negara-negara maju G20 dan di Uni Afrika, yang bergabung dengan kelompok tersebut pada tahun 2023.

Note: Pertumbuhan inklusif adalah pembangunan ekonomi yang memberikan manfaat secara merata dan adil kepada seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya segelintir orang. Ini berarti pertumbuhan yang tidak hanya fokus pada peningkatan PDB semata, tetapi juga bertujuan mengurangi kemiskinan, menurunkan kesenjangan, menciptakan kualitas pekerjaan yang lebih baik, dan memperluas akses kesempatan bagi semua orang. Pertumbuhan ini memastikan partisipasi dan manfaatnya dinikmati oleh semua pihak, mulai dari kelompok yang miskin hingga kaya. 

Dengan ketidakpastian jangka pendek yang masih tinggi dan segudang tantangan, prospek untuk mencapai pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif di tahun-tahun mendatang menjadi tantangan tersendiri. Dengan latar belakang ini, memperkuat momentum, meskipun masih tentatif, di seluruh dimensi pertumbuhan menjadi semakin penting.

Kebijakan fiskal yang cerdas merupakan inti dari tantangan ini. Pemerintah perlu membangun kembali penyangga fiskal mereka untuk menahan lonjakan utang, sekaligus memenuhi kebutuhan belanja yang terus meningkat. Reformasi ekonomi fundamental juga diperlukan untuk membantu menyeimbangkan kembali perekonomian domestik dan mendorong pertumbuhan yang lebih kuat.

Tentu saja, reformasi struktural ini bervariasi di setiap negara. Namun, untuk membantu memandu penentuan prioritas dan urutan, tim IMF di setiap negara telah mengidentifikasi langkah-langkah dengan dampak pertumbuhan tertinggi yang diharapkan. Reformasi terhadap lembaga pasar tenaga kerja, di samping perbaikan kebijakan fiskal dan regulasi bisnis, secara konsisten menempati peringkat tertinggi di negara-negara G20 dan Uni Eropa.

Chart2

Bagi anggota Uni Afrika, potensi keuntungan terbesar terletak pada perbaikan tata kelola fundamental, serta reformasi fiskal.

Manfaat dari tindakan bersama oleh negara-negara G20 akan signifikan. Simulasi menunjukkan bahwa penerapan reformasi struktural berdampak tertinggi yang telah diidentifikasi, bersama dengan kebijakan makroekonomi yang direkomendasikan, dapat meningkatkan pertumbuhan di seluruh kelompok sekitar 7 poin persentase secara kumulatif selama dekade berikutnya. Hal ini akan paling menguntungkan negara-negara ekonomi berkembang.

Lebih lanjut, beban utang akan menurun lebih dari 8 poin persentase PDB dalam lima tahun bagi negara-negara dengan ruang fiskal terbatas, yang mencerminkan dampak gabungan dari penyesuaian fiskal yang direkomendasikan dan reformasi struktural.

Upaya reformasi terpadu ini juga akan mendukung penyeimbangan kembali domestik dengan membantu mempersempit neraca transaksi berjalan, dengan potensi perbaikan yang signifikan bagi negara-negara dengan surplus maupun defisit yang besar.

Note: Terkendala penampilan photos bisa dibaca di judul asli yg ditrebitkan IMF, Policy Actions Can Reinforce Growth Progress in Many G20 Economies.

terjemahan bebas oleh gandatmadi46@yahoo.com

Post navigation

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *