Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kinerja ekonomi global akan terdampak oleh penyebaran virus corona di China. Sebab, perekonomian Negeri China bakal terganggu, terutama dari sisi ekspor, impor, dan konsumsi domestik.
“Konsumsi mereka turun cukup panjang untuk penanganan dari corona dan masing-masingnya kota-kota dan provinsi di sana dan mereka akan menyiapkan policy untuk meng-counter pelemahan itu,” ujar Sri Mulyani ketika ditemui di Kampus UI, Salemba, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Oleh karena itu, Ia menilai ekonomi global pada triwulan I-2020 akan sangat sulit.Dan itu pengaruhnya ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia baik jalur tourism (pariwisata), harga komoditas dan ekspor kita secara umum,” kata Sri Mulyani. Lebih lanjut, Menkeu mengatakan pemerintah sudah menyiapkan antisipasi.
IMF
Wabah coronavirus yang meluas diperkirakan akan meredam pertumbuhan ekonomi dunia setidaknya secara singkat, IMF Managing Director Kristalina Georgieva memperingatkan. Dampak penyakit ini, “dalam jangka pendek, kemungkinan akan membawa beberapa perlambatan,” Kristalina Georgieva mengatakan kepada wartawan. “Dalam jangka panjang, kita tidak tahu. Kita harus menilai seberapa cepat tindakan diambil untuk mengendalikan penyebaran coronavirus dan seberapa efektif tindakan ini.”
Effects are already manifesting, Georgieva reported. “We see some indirect impacts building up around manufacturing, value chains being impacted by the disruption caused by the virus,” she said. “We see impact on travel and on tourism.”
Sindrom pernafasan (respiratory syndrome ) akut yang parah pada akhirnya hanya “berdampak yang relatif kecil” terhadap pertumbuhan global, kata Georgieva. SARS menyebar ke 29 negara dan wilayah dan membunuh 774 orang pada saat tahun 2003, menurut WHO.
Georgieva said that “there was a dip in growth in the months during and immediately after the containment” of the epidemic. But then came a rebound, and growth for the year “ended up being just 0.1% lower,” she added.
Namun Cina memainkan peran yang jauh lebih besar dalam ekonomi internasional daripada 17 tahun yang lalu. “Ekonomi Tiongkok pada saat SARS, dalam hal pangsa ekonomi dunia, lebih kecil,” kata Georgieva. China dulu menyumbang 4% dari produk domestik bruto global, tetapi sekarang berkontribusi 18%, “dan karena itu kita harus melihat dengan lebih signifikan secara global terhadap China sekarang,” jelasnya.
Namun, epidemi waktu itu terjadi pada saat ekonomi China sedang booming. Wabah saat ini datang ketika pihak berwenang sedang menangani perlambatan akibat konflik perdagangan dengan AS.
MF memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 3,3% tahun ini. “Tetapi pertumbuhan tetap lambat, dan kami melihat risiko masih cenderung ke bawah,” kata Georgieva. Kekhawatiran tentang penyakit ini telah memukul harga saham, dengan Dow Jones Industrial Average jatuh 603 poin pada Jumat lalu.
China
Sejauh ini, para pembuat kebijakan telah mengambil beberapa langkah untuk membantu bisnis yang paling terpengaruh oleh penyebaran penyakit yang cepat. Pemerintah pusat dan daerah telah mengalokasikan $ 12,6 miliar sejauh ini untuk dibelanjakan untuk perawatan medis dan peralatan. Bank-bank besar telah memangkas suku bunga untuk usaha kecil dan perorangan di daerah-daerah yang paling terpukul. Dan Bank of China mengatakan akan memungkinkan orang-orang di Wuhan dan provinsi Hubei lainnya untuk menunda pembayaran pinjaman mereka selama beberapa bulan jika mereka kehilangan sumber pendapatan mereka karena wabah ini.
People’s Bank of China, bank sentral negara itu, mengatakan akan memastikan tersedia cukup likuiditas di pasar keuangan ketika mereka dibuka kembali Senin depan setelah liburan 10 hari Tahun Baru Imlek. Ketika pasar Hong Kong dibuka kembali awal pekan ini, indeks Hang Seng (HSI) anjlok hampir 6% hanya dalam beberapa hari perdagangan.
Jakarta tgl 4 Februari 2020
Pasar global dibuka menguat. Pergerakan IHSG menguat 0,70 persen atau 41,01 poin ke level 5.925,18 menjelang penutupan perdagangan hari ini. Nilai tukar rupiah bangkit dari pelemahannya dan berakhir terapresiasi 27 poin atau 0,20 persen di level Rp13.715 per dolar AS.
gandatmadi46@yahoo.com