Heraclitus once said, “Change is the only thing that is constant.”. This certainly applies to national economies.
Ekonomi setiap negara berfluktuasi antara periode ekspansi dan kontraksi. Perubahan ini disebabkan oleh level lapangan kerja (employment), produktivitas, dan total permintaan (demand) dan pasokan (supply) barang dan jasa negara. Dalam jangka pendek, perubahan ini mengarah pada periode ekspansi dan resesi. Namun dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi dapat terjadi, yang memungkinkan suatu negara meningkatkan potensi tingkat outputnya dari waktu ke waktu.
Model business cycle
Model business cycles menunjukkan bagaimana GDP riil suatu negara berfluktuasi dari waktu ke waktu, melalui fase-fase saat aggregat output meningkat dan menurun. Dalam jangka panjang, business cycle menunjukkan peningkatan yang stabil dari output potential dalam perekonomian yang sedang tumbuh.
Fase dan Titik Balik dari Business Cycle
Output gaps dalam business cycle
Output gap adalah perbedaan antara actual output dan potential output dalam business cycle. Potential output adalah apa yang dapat dihasilkan suatu negara jika semua sumber dayanya digunakan secara efisien. Dalam model business cycle, potential output suatu negara pada waktu tertentu direpresentasikan sebagai tren pertumbuhan jangka panjang.
Output gaps muncul ketika jumlah yang diproduksi saat ini oleh suatu negara lebih atau kurang dari potential output. Dalam model business cycle, setiap kali kurva business cycle berada di atas tren pertumbuhan yang berarti perekonomian mengalami kesenjangan output yang positif. Jika kurva business cycle berada di bawah tren pertumbuhan, artinya perekonomian mengalami output gap negatif.
Ketika actual output di atas potential output, aggregat demand telah tumbuh lebih cepat daripada aggregat supply, menyebabkan perekonomian menjadi overheat. Overheating dalam hal ini berarti output terjadi pada tingkat tinggi yang tidak berkelanjutan (unsustainably high level), di mana tingkat pengangguran lebih rendah daripada tingkat pengangguran alamiah. Pada akhirnya siklus bisnis akan mencapai puncaknya dan memasuki resesi.
Ketika actual output di bawah potential output, aggregat demand atau aggregat supply telah turun, menyebabkan jatuhnya employment dan output. Ketika ada negative output gap, tingkat pengangguran akan lebih tinggi dari tingkat pengangguran alamiah. Akhirnya, business cycle akan mencapai trough dan memasuki pemulihan (recovery) dan ekspansi.
Output potential juga disebut full-employment output. Output potential adalah tingkat GDP riil yang akan dihasilkan jika semua sumber daya digunakan secara efisien. Misalnya, jika tenaga kerja digunakan secara efisien, tingkat pengangguran aktual akan sama dengan tingkat pengangguran alamiah. Ketika terjadi output gap yang positif, suatu perekonomian berproduksi melebihi potensi jangka panjangnya dan tingkat pengangguran akan lebih rendah daripada NRU. Selama resesi, GDP riil turun di bawah potensinya dan tingkat pengangguran lebih tinggi dari NRU.
Note:
Tingkat pengangguran alami NRU (natural rate of unemployment ) adalah tingkat pengangguran yang terjadi ketika ekonomi menghasilkan full-employment real output. NRU sama dengan jumlah pengangguran friksional dan struktural. … Karena itu, tingkat pengangguran alamiah tidak pernah sama dengan nol.
Pengangguran struktural: Para petani di ekonomi pasar berkembang adalah contoh lain dari pengangguran struktural. Perdagangan bebas memungkinkan perusahaan makanan global mengakses pasar mereka. Itu membuat petani skala kecil gulung tikar. Mereka tidak dapat bersaing dengan harga yang lebih rendah dari perusahaan global.
Frictional unemployment
- Quitting, a voluntary form of frictional unemployment.
- Termination, an involuntary form of frictional unemployment.
- Seasonal employment, becoming unemployed because the work is done for the season.
- Term employment, a job ends that was only temporary in the first place.
Model business cycle menunjukkan nation’s aggregate output dan employment dari waktu ke waktu. Model tersebut menunjukkan empat fase yang dialami perekonomian dalam jangka panjang: ekspansi, puncak, resesi, dan trough. business cycle curve diwakili oleh garis solid dalam model yang ditunjukkan pada Gambar 1, dan tren pertumbuhan diwakili oleh garis putus-putus pada Fig 1.
Output gaps diwakili oleh perbedaan antara actual output . Selama ekspansi, business cycle berada di atas tren pertumbuhan. Selama resesi, business cycle berada di bawah tren pertumbuhan.
Fig 2
The production possibilities curve (PPC)
Fluktuasi yang dialami dalam business cycle juga dapat digambarkan menggunakan production possibilities curve (PPC),
Sebuah negara yang menghasilkan level full employment level of output output berada pada titik di PPC-nya, seperti titik Y. Ketika suatu negara mendekati puncak (peak) dalam business cycle, output temporarily berkembang melampaui full employment level ke titik seperti titik Z, dan ada positive output gapk. Ini tidak berkelanjutan karena pengangguran berada di bawah tingkat alaminya dan kelangkaan sumber daya pada akhirnya akan menyebabkan penurunan output. Penurunan output di bawah potential output menyebabkan resesi dan pergerakan ke titik di dalam PPC, seperti titik X, yang mengakibatkan output gap negatif. Pemulihan terjadi ketika ekonomi yang berproduksi di dalam PPC karena resesi melihat outputnya mulai meningkat lagi, seperti dari titik X ke titik Y.
Common misperceptions
Ekspansi belum tentu pertumbuhan ekonomi. Ketika perekonomian pulih dari resesi, ia berada dalam fase ekspansi dari business cycle, tetapi tidak mengalami pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi terjadi ketika potential and actual output suatu negara meningkat seiring waktu. Pertumbuhan tersebut ditunjukkan oleh garis tren putus-putus dan miring ke atas (tren pertumbuhan) dalam model business , atau dengan pergeseran keluar dari PPC.
Suatu perekonomian dapat menghasilkan melebihi full employment level of output. Sumber daya dapat digunakan secara berlebihan, seperti pekerja yang bekerja dengan jam kerja yang sangat, sangat lama. Namun, seperti yang diketahui oleh siswa mana pun yang pernah mengikuti sesi belajar sepanjang malam untuk ujian, Anda tidak dapat mempertahankan upaya semacam itu dalam waktu lama.
dikutip dari Khan Academy
gandatmadi46@yahoo.com
The National Bureau of Economic Research (NBER) determines the business cycle chronology—the start and end dates of recessions and expansions for the United States. Accordingly, its Business Cycle Dating Committee considers a recession to be a significant decline in economic activity spread across the economy, lasting more than a few months, normally visible in real GDP, real income, employment, industrial production, and wholesale-retail sales. ? ?