Pada tanggal 4 Desember 2012, Gita Wirjawan terpilih sebagai Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia, “PBSI”, untuk periode 2012-2016. Gita Wirjawan menetapkan tujuan untuk mengembalikan kejayaan Indonesia dalam kancah bulutangkis dunia, sebagaimana pernah terjadi pada tahun 1970an and 1980an. Ia mengundang mantan pemain-pemain bulutangkis legendaris seperti Susi Susanti, Rexy Mainaky, Rudy Hartono and Tan Yoe Hok untuk terlibat aktif di organisasi ini. Untuk memastikan bahwa atlit-atlit bulutangkis ini tetap mendapatkan pendidikan formal selama berlatih, Gita Wirjawan menyediakan sarana belajar untuk atlit di pusat pelatihan. Selama kepemimpinannya, Indonesia sudah memenangkan dua medali emas di Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Cina tahun 2013, 2 gelar All England di setiap tahun 2013 dan 2014, juara umum di Southeast Asian Games 2013, dan 2 gelar juara pada 2014 Asian Games di Incheon, Korea Selatan. Pada tgl 17 Agustus pk 23. 45 di Olympiad Rio sang Sakakembali berkibar, pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir
Gita Wirjawan lahir di Jakarta dari pasangan Paula Warokka and Wirjawan Djojosugito. Ia memiliki darah Minahasa and Jawa. Anak bungsu dari lima bersaudara, Gita Wirjawan menempuh pendidikan di SD Budi Waluyo dan SMP Pangudi Luhur di Jakarta sebelum bermukim di Bangladesh, dan selanjutnya di India, di usia tiga belas tahun ketika ayahnya bertugas sebagai pejabat WHO di Bangladesh.[1] Ia memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Administrasi Niaga dari University of Texas, Austin pada tahun 1988, gelar Magister di bidang Administrasi Niaga dari Baylor University pada tahun 1989, dan gelar Magister dalam bidang Administrasi Publik dari John F. Kennedy School of Government, Harvard University sebagai Mason Fellow, pada tahun 2000. Ia juga memiliki kualifikasi sebagai Certified Public Accountant dari Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, dan sebagai Chartered Financial Analyst
Seorang musisi handal, ia bertemu dengan istrinya, Yasmin Stamboel, ketika sedang mengajar piano di liburan akhir tahun ajaran. Pasangan ini menikah tahun 1993 dan dikaruniai tiga orang anak.
Gita Wirjawan memulai kariernya sebagai auditor pada firma Morrison Brown & Argiz di Miami, Florida pada tahun 1989. Ia bergabung dengan Citibank di Indonesia tahun 1992 di departemen Consumer Banking, dan menjadi Wakil Presiden pada tahun 1997. Ia bergabung dengan Goldman Sachs, Singapura di bulan Juli 2000 sebagai Wakil Presiden di divisi Investment Banking, dilanjutkan di Singapore Technologies Telemedia sebagai Wakil Presiden Senior, International Business Development dari tahun 2003 sampai tahun 2004. Dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 Gita Wirjawan menjabat sebagai Pejabat Perwakilan Senior dan Presiden Direktur di JP Morgan Indonesia.
Setelah meninggalkan JP Morgan di bulan April 2008, Gita Wirjawan mendirikan Ancora Group yang berfokus pada penanaman modal di Indonesia. Gita Wirjawan meninggalkan Ancora Group pada bulan October 2009 untuk memulai karier di pemerintahan sampai awal tahun 2014.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat Gita Wirjawan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di bulan Oktober 2009. Dibawah pimpinannya, penanaman modal langsung di Indonesia meningkat hampir dua kali lipat dari US$11 milyar pada tahun 2009 menjadi US$19 milyar pada tahun 2011.
Pada bulan Februari tahun 2014, Gita Wirjawan mengundurkan diri sebagai Menteri Perdagangan untuk mengikuti Konvensi Partai Demokrat sebagai Calon Presiden. Pada bulan Juli tahun 2014, Gita Wirjawan memutuskan untuk kembali ke Ancora Group.
Gita Wirjawan adalah senior fellow di Zbigniew Brzezinski Institute on Geostrategy at Center for Strategic and International Studies di Washington D.C. Ia juga anggota Dean’s Leadership Council untuk S. Rajaratnam School of International Studies di Nanyang Technological University.
Pemaparan Gita Wiryawan di forum USINDO pada Juni 2013 mengenai keadaan riil perekonomian Indonesia dilakukan secara singkat, padat dan apa adanya :
The Imternational Conference on Futurology