Michael Hatcher (lahir di York, Inggris tahun 1940) adalah seorang pemburu harta karun kapal karam di berbagai perairan di dunia. Ia dikenal sebagai pemburu harta karun kontroversial karena sering kali menggunakan dokumen palsu untuk melakukan aksinya. Selain itu ia dikenal sebagai raja pemburu harta karun kelas kakap. Di dunia internasional dia dijuluki The Wreck Salvage King
Michael Hatcher merupakan seorang keturunan Inggris namun tumbuh besar di Australia. Michael ‘Mike’ Hatcher lahir di York, Inggris, tahun 1940. Hidup masa kecilnya kurang beruntung, dia menetap di sebuah panti asuhan. Pada umur 14 tahun, dia hijrah ke Australia. Perburuan muatan kapal karam dimulai tahun 1970 dengan sebuah yacht tua yang direnovasi.
Pada 1981 berhasil mengangkat isi kapal tenggelam di Malaysia, tahun 1985 di Tanjung Pinang, Indonesia di mana emas lantakan ditemukannya saat dia mengeruk harta terpendam kapal dagang milik VOC, De Geldermalsen.

Geldermasten adalah kapal buatan 1746 milik perusahaan dagang Belanda, VOC yang mengarungi rute Guandong dan Belanda. Selain memuat teh berharga, kapal itu juga memuat emas dan porselen berkualitas tinggi. Pada 1752, kapal tersebut tenggelam. Kapal tersebut juga mengangkut ribuan ton barang yang terdiri dari lebih dari sejuta porselen berkualitas tinggi buatan Jingdezhen. Selain itu juga ditemukan porselen buatan masa kekaisaran Kangxi (1662-1722).
Pada tahun 1986, dia berhasil mengangkat 126 batang emas lantakan—versi lain menyebut 225 batang. Belum lagi 160 ribu benda keramik antik peninggalan dinasti Ming dan Ching. Harta karun itu dilegonya di Balai Lelang Christie di Amsterdam dan laku 15 juta dolar atau kala itu setara Rp16,6 miliar.
Presiden Soeharto yang tak mengetahui ada potensi harta karun besar di dasar laut merasa kecolongan. Pada tahun 1980-an, angka Rp210 Miliar jelas tidak sedikit. Jika biaya pembangunan TMII sebesar Rp10 Miliar, maka Orde Baru mampu membangun 20 TMII di seluruh Indonesia.
Akhirnya, Soeharto mengeluarkan Keppres No. 43 Tahun 1989 tentang Panitia Nasional Pengangkatan Dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam. Lewat aturan itu, Soeharto membentuk suatu tim yang diketuai Menko Politik, Hukum, dan Keamanan untuk berburu harta karun. Aturan itu masih eksis sampai sekarang.
Tahun 1998 , Hatcher menyewa beberapa arkeologi mancanegara untuk mempelajari arsip-arsip VOC. Berbekal informasi tersebut, mereka pun menyelam di perairan Bangka Belitung dan menemukan harta karun yang nilainya ditaksir hingga 30 juta dolar AS. Dalam perburuan harta karun tersebut, Hatcher menemukan sekitar 1 juta potong keramik dari abad ke-18 dan 19.
Ia juga menemukan meriam, barang-barang kuningan dan perunggu, jam saku, wadah tinta, dudukan lilin, pisau lipat, uang dan lain-lain. Dia juga diketahui terlihat di Blanakan, Kabupaten Subang, pada 17 April 2010. Dia diduga sedang mengincar keramik peninggalan dinasti Ming, yang jika sukses, akan menjadi rekor sepanjang kariernya. Karena harga ekonomis harta karun itu ditaksir mencapai 200 juta dolar “Sebelum karam pada Februari 1822, kapal itu tercatat membawa 350.000 keramik Cina, ribuan meriam besi, kuningan, perunggu, dan sebagainya. Seluruhnya berasal dari abad ke-19 yang diproduksi dari Fujian,” tulis Trigangga dalam Eksplorasi Kapal-Kapal Karam di Indonesia.
Barang-barang inilah yang ditemukan Hatcher untuk diangkut ke pelelangan Stuttgart, Jerman, pada November 2000. Harta karun itu ditaksir senilai Rp 500 miliar. Menjadikannya sebagai penemuan harta karun terbesar dari kapal karam sepanjang sejarah.
Pada tahun 1987, Hatcher bersama dengan Antony Thorncroft dan Max De Rham menelurkan sebuah buku yang berjudul The Nanking Cargo. Buku sebanyak 176 halaman diterbitkan oleh Universitas California ini berisi mengenai pengalaman Hacter dalam ekspedisinya untuk menemukan kapal Geldermasen dan penemuan terhadap barang antik porselen asal China.
Note: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, ada 1.167 titik lokasi Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) atau biasa disebut harta karun di laut Indonesia. Kemudian pemerintah juga melakukan pembaruan dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Benda Muatan Kapal Tenggelam.
Diposting oleh gandatmadi46@yahoo.com