The President of the World Bank, Jim Yong Kim, has said that the need for infrastructure in developing countries is great so that the activities of new organizations would be welcome.
Dalam memperingati hari Ultah Habibie Centre pada tanggal 7 Nopember 2016 diadakan beberapa topik seminar yaitu
“ASEAN dan Krisis Pengungsi : Praktik, Kebijakan, dan Solusi” dengan Pembicara H.E. Dr. Makarim Wibisono (Duta Besar Republik Indonesia untuk PBB periode 2004 – 2007)
“Getting to Know the Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) : Progress and Challenges” Special Guest Speaker Dr. Joachim von Amsberg (Vice President, Policy and Strategy, Asian Infrastructure Investment Bank)
“Menghidupkan GBHN Kembali, Perlukah” Dr. Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A. (Wakil Ketua MPR RI)
Dengan terpilihnya Donald Trump, yang tidak diduga sebelumnya tulisan ini tertunda namun diprakirakan terpilihnya Trump orientasi bisnis AS akan bergeser kedalam negeri tepatnya lebih protektif karena itu sebabnya Trump memperoleh suara mayoritas. Namun setelah resmi menjabat President pada bulan Januari 2017 mendatang apakah janji2 kampanye akan dijalankan?
Rencana pemotongan tax rate mejadi belasan persen diprakirakan menaikkan defisit Pemerintah menjadi $587 billion pada 2016 atau 3.2 percent of GDP dan dan $504 billion pada tahun 2017 atau 2.6 percent of GDP.
2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | 2015 | |||
$161 | $458 | $1,413 | $1,294 | $1,295 | $1,087 | $679 | $485 | $438 | |||
Jumlah Utang Pemerintah AS sebesar 104,17 dari GDP 2014 sementara Jepang 229.20, RRC 43.90, Indonesia 27.00, India 67.20, Jerman 71.20. Pemikiran melakukan Quantitative Easing atau mencegah penurunan supply uang dimungkinkan sebagai stimulus ekonomi pada posisi Suku Bunga dari The FED mendekati 0%. Acang2 menaikkan suku bunga diseputar 1% hanya jika inflasi naik drastis. Oleh karena itu situasi ekonomi global masih sarat tidak kepastian.
Minggu2 ini terjadi outflow akibat Trump effect berbareng dengan sikon Tanah Air mengakibatkan terpuruknya bursa IHSG dan kurs Rupiah terhadap US$. Namun secara bertahap mulai pulih karena fondasi ekonomi RI tetap solid, cadangan devisa mencapai US$ 115 billion dan neraca perdagangan selalu positif. IHSG merosot sampai pada level 5111 dan kurs rupiah merosot sampai pada level Rp 13 700 per dolar kemudian hari ini pada level Rp 13 325.
Saya memilih menghadiri topik ttg AIIB dan satu meja dengan Mr Ke Yousheng, counsellor Misi RRC untuk Asean, Mr JH Feildel atase finansial dari Kedutaan Perancis di Jakarta. Bp Agustiono, pengajar bisnis international Universitas Ciputra, Surabaya. Dari yang hadir bisa dipahami pentingnya peranan AIIB.
Tulisan kali ini mengenai MRFI yang baru didirikan yaitu AIIB dan Brics Development Bank sbb:
Multilateral and Regional Financial Institutions ( MRFI )
Dalam kurun waktu 2-3 tahun ini berdiri sejumlah international financial institution se-level AIIB yaitu New Development Bank atau NDB Brics yg didirikan oleh negara Brasilia, Rusia, India, RRC dan Afrika Selatan ( BRICS ). Sedangkan Islamic Development Bank, European Investment Bank, CAF – Development Bank of Latin America, Caribbean Development Bank sudah agak lama berdiri. Asian Development Bank, African Development Bank sudah lama berdiri.
BPR
Dalam skala micro terasa sekali peranan Badan Perkreditan Rakyat ( BPR ) yang dulunya dilakukan perorangan dalam kegiatan ijon dengan besarnya bunga pinjaman sangat bervariasi. BPR dulu melayani pinjaman tanpa agunan minimum Rp 300 ribu, diminati oleh para pedagang asongan di pasar2 tetapi kini besarnya pinjaman minimum Rp 1 juta. Tingkat Non Performance Loan ( NPL ) dibawah 3 % dengan bunga kini sekitar 11% seiring dengan menurunnya BI Rate pada angka sekitar 6 – 7 %. Selain dana pinjaman untuk menunjang aktivitas BPR juga membuka pintu pinjaman non Bank termasuk perorangan.
Terdapat 60 BPR yg di likwidasi sejak tahun 2006 sampai bulan April 2016 penyebabnya karena buruknya manajemen dan olah Pengurusnya. Jika dikelola dengan baik standar performancenya baik, sebagai contoh di Boyolali terdapat BPR dengan omzet Rp 60 milyar setahun mampu memperkerjakan 100 karyawan aktif untuk wilayah sekitarnya.
MRFI
The Asian Infrastructure Investment Bank
The Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) is an international financial institution that aims to support the building of infrastructure in the Asia-Pacific region. The bank has 57 member states (all “Founding Members”) and was proposed as an initiative by the government of China.
The United Nations has addressed the launch of AIIB as having potential for “scaling up financing for sustainable development” for the concern of global economic governance. The capital of the bank is $100 billion, equivalent to 2⁄3 of the capital of the Asian Development Bank and about half that of the World Bank.
Pada tahun 2010 The Asian Development Bank ( ADB ) Institute merilis laporan bahwa kawasan ini membutuhkan US$ 8 Trillion investasi dalam kurun waktu 2010 – 2020 di bidang infrastructure, sementara ADB memiliki keterbatasan. Oleh karena itu dipelopori RRC pada tanggal 24 Oktober 2014 ditandatangani MOU oleh 22 negara menjadi 23 setelah Indonesia ikut bergabng. Ke 22 negara tersebut adalah China, Bangladesh, Brunei, Cambodia, India, Kazakhstan, Kuwait, Laos, Malaysia, Myanmar, Mongolia, Nepal, Oman, Pakistan, Philippines, Qatar, Singapore, Sri Lanka, Thailand, Uzbekistan, Vietnam dan Indonesia menyusul tahun 2014. Kini anggota AIIB menjadi 57 negara sebagai founding states. UK bergabung pada tahun 2015, sebagai negara Barat yang pertama bergabung. Kemudian diikuti oleh Jerman, Perancis, Itali menyusul Korsel
Note: Hak suara dalam ADB dikuasai Jepang dan AS masing2 13% dengan menaruh kapital masing2 sekitar 15,7%, sedang RRC yg kini tumbuh sangat pesat misalnya cuma 5,47% voting right.
On 25 December 2015, the Articles of Agreement entered into force. On 16 January 2016, the board of governors of the bank convened its inaugural meeting in Beijing and declared the bank open for business. Jin Liqun was elected as the bank’s president for a five-year term. 17 states (Australia, Austria, Brunei, China, Georgia, Germany, Jordan, Luxembourg, Mongolia, Myanmar, the Netherlands, New Zealand, Norway, Pakistan, Singapore, South Korea and the United Kingdom) together holding 50.1% of the initial subscriptions of Authorized Capital Stock, had deposited the instrument of ratification for the agreement, triggering entry into force, and making them all founding members and bringing the Articles of Agreement, the bank’s charter, into force. 12 other states followed later, taking the amount of Authorized Capital Stock held by the 29 members of the bank to 74%.
Voting Right
RRC memiliki voting right 26,2 %, Australia 3,46 %, Brasil 3,02%, Jerman 4,15%, Perancis 3,19%, India 7,51%, Indonesia 3,15%, Korsel 3,5% , Iran 1,63%, Itali 2,49%, Israel 0,91%. Thailand 1,50%, Turki 2,52%, Emirat 1,29%, UK 2,91%, Rusia 5,93%, Saudi 2,47%, Pakistan 1,16%, Filipina 1,11 %.
Shares
Australia memiliki saham 3,76%, Brasil 3,24%, RRC 30,34%, Undia 8,52%, Indonesia 3,24%….
Sikap AS & Jepang
The United States’ officials have expressed concerns about whether the AIIB would have high standards of governance, and whether it would have environmental and social safeguards. The United States is reported to have used diplomatic pressure to try and prevent key allies, such as Australia, from joining the bank, and expressed disappointment when others, such as Britain, joined
Japan – “Under Consideration” / No commitment
New Development Bank ( NDB )
Lebih populer dengan nama Brics Development Bank, suatu Bank multilateral yang didirikan negara Brasil, Rusia, India, RRC dan Afrika Selatan pada tahun 2015. Bank ini akan memberikan bantuan kepada sektor Publik maupun Swasta melalui pinjaman, memberikan garansi, equity participants dan sejumlah instrumen finansiil. Ditegaskan NDB akan menjalin kerja sama dengan organisasi internasional serta dengan lingkungan finansiil lainnya, memberikan technical assistant terhadap proyek yang dibantu Perbankan.
Kapital awal US$ 100 Milyar terbagi kedalam 1 juta saham dengan nilai US$ 100 ribu masing2. Initial subscribed capital US$ 50 Milyar terbagi atas paid-in shares US$ 10 Milyar dan callable shares US$ 40 Milyar. Initial subscribed capital dibagi rata kepada para founding members demikian pula dengan voting right di pasar saham.
Presiden dari Brics Development Bank, KV Kamath menekankan kerja sama dengan institusi finansial lainnya termasuk dengan IMF dan World Bank. They are partner not rivals.
GG
Gandatmadi46@yahoo.com