Pembangunan Perumahan Indonesia

Sektor perumahan, yang termasuk dalam sektor properti, memiliki kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. 

Pada tahun 2024, sektor properti, termasuk perumahan, berkontribusi sebesar Rp 520,7 triliun terhadap PDB sebesar Rp 22.139 triliun – 2,35% PDB. Tumbuh 2,35% dan 9,33% terhadap realisasi investasi nasional selama lima tahun terakhir. Di tahun 2024 PDB Indonesia mencapai Rp22.139 triliun, meningkat dari tahun 2023  yang sebesar Rp20.892 triliun.

Ketua Umum Afiliasi Global Ritel Indonesia (AGRA) Roy N. Mandey, Investasi properti pada sektor residensial dan komersial diprediksi tumbuh 15-18 persen yoy pada 2025, dengan kontribusi terhadap PDB meningkat dari 10 persen pada 2024, menjadi 11,5 persen pada 2025.

Riset BPS menyebut 84,95 persen masyarakat Indonesia tinggal di rumah milik sendiri. 54,4 persen saja warga Jakarta yang tinggal di rumah sendiri yang merupakan terendah di Indonesia, serta 21,3 persen dari warga Jakarta tinggal di rumah kontrakan.

Indeks Harga Properti Komersial (IHPK) untuk jual tercatat naik dari 102,88 pada Q1/2022 menjadi 103,95 di Q4/2024.

Target Pembangunan Tigajuta Rumah per Tahun

Program pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang digenjot pemerintahan Prabowo Subianto dibayangi kegagalan proyek serupa pada pemerintahan sebelumnya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), hanya 63,15% rumah tangga yang menempati rumah layak huni.

Program pembangunan rumah  ini difokuskan untuk orang-orang berpendapatan di bawah Rp8 juta per bulan alias yang masuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Presiden Prabowo ingin warga, baik yang memiliki penghasilan tetap maupun tidak tetap, agar bisa memiliki tempat tinggal sendiri. KPR diprediksi tumbuh sebesar 20 persen yoy didorong suku bunga stabil, kemudahan kredit, dan insentif pemerintah.

Kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2025 untuk rumah subsidi sebanyak 350.000 unit. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) telah berhasil merealisasikan penyaluran FLPP Kuartal I Tahun 2025 yang mencapai 53.874 unit. Jumlah realisasi FLPP tersebut naik 1.173,92 persen dari pencapaian Kuartal I Tahun 2024 sebesar 4.229 unit rumah.

  Grafik Prospek Properti 2024

10 daftar emiten properti dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar: PT Metropolitan Kentjana Tbk dengan angka Rp 25,5 triliun PT Pakuwon Jati Tbk dengan angka Rp 23,5 triliun PT Bumi Serpong Damai Tbk dengan angka Rp 23,18 triliun PT Pantai Indah Kapuk 2 Tbk dengan angka Rp 21,51 triliun PT Ciputra Development Tbk dengan angka Rp 19,65 triliun PT Maha Properti Indonesia Tbk dengan angka Rp 18,89 triliun PT Summarecon Agung Tbk dengan angka Rp 10,95 triliun PT Sentul City Tbk dengan angka Rp 8,39 triliun PT Duta Pertiwi Tbk dengan angka Rp 8,33 triliun.

diposting oleh gandatmadi46@yahoo.com

Post navigation

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *