Prof Simon telah memberikan kontribusi, antara lain di bidang science theory, statistik matematika terapan, analisis operasi, ekonomi, dan business administration. Di semua bidang di mana dia telah melakukan penelitian, Simon memiliki sesuatu yang penting, ia telah mengembangkan ide-idenya sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk menggunakannya sebagai dasar untuk studi empiris. Tapi dia, terutama, seorang ekonom – dalam arti luas – dan namanya dikaitkan, terutama, dengan publikasi tentang struktur dan pengambilan keputusan didalam suatu organisasi ekonomi, bidang penelitian ekonomi yang relatif baru.
Dalam studi ekonomi tradisional, tidak ada perbedaan yang dibuat antara perusahaan dan pengusaha, dan diasumsikan bahwa pengusaha hanya memiliki satu tujuan: memaksimalkan keuntungan. Tujuan dari teori klasik dan agak mendasar dari perusahaan terutama untuk melayani sebagai dasar untuk studi total market behaviour dan bukan perilaku masing-masing perusahaan.
Selama perusahaan-perusahaan ini terdiri dari unit-unit kecil yang dijalankan secara patriarki, aktivitas mereka relatif tidak menarik. Namun, ketika perusahaan tumbuh besar dalam size, ketika menjalankannya menjadi semakin terpisah dari batas kepemilikan, ketika karyawan mulai membentuk serikat pekerja, ketika tingkat ekspansi meningkat, dan karena persaingan harga meluas digantikan oleh persaingan terkait dengan kualitas dan layanan, perilaku masing-masing perusahaan menyentuh tingkat kepentingan yang lain.
Dipengaruhi oleh penelitian organisasi yang sedang dilakukan dalam ilmu sosial lainnya, bagaimanapun, para ekonom di tahun 1930-an mulai melihat struktur perusahaan dalam proses pengambilan keputusan dengan cara yang sama sekali baru. Pekerjaan Simon yang paling penting adalah jalur perkembangan baru ini. Dalam bukunya yang berjudul, Administrative Behavior (1947), dan dalam sejumlah karya berikutnya, ia menggambarkan perusahaan sebagai sistem adaptif dari komponen fisik, pribadi, dan sosial yang disatukan oleh jaringan komunikasi dan oleh kemauan anggotanya untuk bekerja sama dan berusaha mencapai tujuan bersama.
Apa yang baru dari gagasan Simon adalah, ia menolak asumsi yg dibuat teori klasik tentang perusahaan (entrepreneur) seperti serba tahu (omniscient), rasional, profit-maximizing.
Karena para pembuat keputusan tidak dapat memilih alternatif terbaik, seperti halnya entrepreneur klasik, mereka harus puas dengan alternatif yang memuaskan. Oleh karena itu, masing-masing perusahaan berusaha untuk tidak memaksimalkan keuntungan tetapi untuk menemukan solusi yang dapat diterima untuk masalah akut. Ini mungkin berarti bahwa sejumlah tujuan yang sebagian bertentangan (contradictory goals) harus dicapai pada waktu yang sama. Setiap pembuat keputusan di perusahaan semacam itu berusaha menemukan solusi yang memuaskan untuk serangkaian masalahnya sendiri, dengan mempertimbangkan sebagaimana orang lain memecahkan masalah mereka.
Teori dan pengamatan Simon tentang pengambilan keputusan dalam organisasi berlaku sangat baik pada sistem dan teknik perencanaan, penganggaran, dan pengendalian (planning, budgeting and control) yang digunakan dalam bisnis modern dan administrasi publik. Teori-teori ini kurang elegan dan kurang cocok untuk analisis ekonomi secara keseluruhan dibandingkan teori klasik yang memaksimalkan keuntungan, tetapi mereka memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk pemahaman dan prediksi di sejumlah bidang. Mereka telah berhasil digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi kegiatan yang beragam seperti distribusi akses untuk memperoleh informasi dan pengambilan keputusan dalam perusahaan, penyesuaian pasar terhadap persaingan terbatas, memilih portofolio investasi dan memilih negara untuk melakukan foreign investment. Ekonomi bisnis modern dan penelitian administrasi sebagian besar didasarkan pada ide-ide Simon.
Prof Herbert A. Simon meraih hadiah Alfred Nobel Memorial Prize dalam Economic Sciences tahun 1978.
bersambung
terjemahan bebas oleh gandatmadi46@yahoo.com
apakah Prof Simon merupakan orang pertama yang mengenalkan ilmu tersebut?