Dalam ekonomi dan khususnya ekonomi neoklasik, produk marjinal (marginal product) atau produktivitas fisik marjinal dari input (faktor produksi) adalah perubahan dalam output yang dihasilkan dari penggunaan satu tambahan unit dari input tertentu (misalnya, perubahan output ketika tenaga kerja perusahaan meningkat dari lima menjadi enam unit), dengan asumsi bahwa jumlah input lainnya seperti teknologi dan efisiensi konstan.
The marginal product of a given input can be expressed as:
where ∆ X M P = Δ Y Δ X is the change in the firm’s use of the input (conventionally a one-unit change) and Δ Y ∆ Y is the change in quantity of output produced (resulting from the change in the input).
Jika output dan input tidak dapat dibagi habis (infinitely divisible), maka “unit” marginal sangat kecil, produk marginal adalah turunan (derivative) matematis dari fungsi produksi sehubungan dengan input itu. Misalkan output perusahaan Y diberikan oleh fungsi produksi:
di mana K dan L adalah input untuk produksi (katakanlah, kapital dan tenaga kerja). Kemudian produk marjinal kapital (MPK) dan produk marjinal tenaga kerja (MPL) diberikan oleh:
Diminishing marginal returns
Dalam “hukum” diminishing marginal returns, produk marginal awalnya meningkat ketika lebih banyak input (katakanlah tenaga kerja) digunakan, menjaga input lainnya (katakanlah kapital) konstan. Di sini, tenaga kerja adalah input variabel dan kapital adalah input tetap (dalam model dua-input hipotetis). Karena semakin banyak input variabel (tenaga kerja) digunakan, produk marjinal mulai turun. Akhirnya, setelah titik tertentu, produk marjinal menjadi negatif, menyiratkan bahwa unit kerja tambahan telah menurunkan output, daripada meningkatkannya. Alasan di balik ini adalah berkurangnya produktivitas marginal tenaga kerja (marginal productivity of labor)
Produk marjinal tenaga kerja adalah slope kurva total produk, yang merupakan fungsi produksi yang diplot terhadap penggunaan tenaga kerja untuk level penggunaan input kapital yang tetap.
Dalam teori neoklasik pasar kompetitif, produk marginal tenaga kerja sama dengan upah riil. Dalam model agregat persaingan sempurna, di mana satu barang diproduksi dan barang tersebut digunakan baik dalam konsumsi maupun sebagai barang modal, produk marjinal kapital sama dengan tingkat pengembaliannya. Seperti yang ditunjukkan dalam kontroversi modal Cambridge, proposisi tentang produk marjinal kapital ini secara umum tidak dapat dipertahankan dalam model multi-komoditas di mana kapital dan barang konsumsi dibedakan.
Relationship of marginal product (MPP) with the total product (TPP)
Hubungan dapat dijelaskan dalam tiga fase- (1) Awalnya, ketika jumlah input variabel meningkat, TPP rate naik. Pada fase ini, MPP juga naik. (2) Karena semakin banyak jumlah input variabel yang digunakan, TPP meningkat pada tingkat yang semakin berkurang. Pada fase ini, MPP mulai turun. (3) Ketika TPP mencapai maksimum, MPP adalah nol. Di luar titik ini, TPP mulai turun dan MPP menjadi negatif.
Contoh Soal
Misalnya, suatu perusahaan melakukan produksi dengan menggunakan dua input, yaitu modal (K) merupakan input tetap dan tenaga kerja (L) merupakan input variable. Tabel 1. menunjukkan perubahan output karena tambahan input variable (tenaga kerja).
Tabel 1. menunjukkan produk total (TP) pada awalnya meningkat dengan cepat sejalan dengan pertambahan tenaga kerja dan mencapai maksimum (TP = 1400 unit) pada saat tenaga kerja sebanyak 7 orang. Jika penambahan tenaga kerja terus dilakukan, produk total akan mengalami penurunan karena produksi marjinal sudah negatif.
dari berbagai sumber informasi
gandatmadi46@yahoo.com