Kabinet Presiden Jokowi Periode ke 2
“Berkaitan dengan kabinet ke depan, setiap waktu dibutuhkan karakter menteri yang berbeda-beda. Jadi karena kemarin kita fokus konsentrasinya di infrastruktur, kemudian nanti yang Jilid 2 ini kita akan konsentrasi pada sumber daya manusia, karakter menterinya ya berbeda,” kata Presiden.
Tetapi yang perlu dicatat bahwa kita sekarang ini membutuhkan menteri yang bisa menjadi eksekutor yang kuat, bisa mengeksekusi program-program yang ada. Yang kedua, memiliki manajerial yang baik. Artinya, ngerti manajemen: bagaimana merencanakan, mengorganisasi, memutuskan, melaksanakan, dan mengontrol.”
Atas dasar itu, Presiden mengindikasikan bahwa dia akan menambah menteri berusia muda. “Ke depan kita memang ingin ada warna yang muda-muda, entah umur 20, entah 25, entah 30an. Yang kita harapkan ke depan ada visi digital economy,” kata Presiden. Kita memerlukan anak-anak muda yang energik, dinamis, ada kreatif karena kita juga akan menggarap industri kreatif secara masif. Dan itu dunianya anak muda.”
Dalam penyusunan kabinet, Presiden juga menegaskan tidak akan ada campur tangan dari mana pun termasuk dari partai politik” Dari dulu kan nggak pernah ada intervensi-intervensi karena menteri adalah hak prerogatif presiden,” tegasnya. “Kalau kita mengajak bicara koalisi kan itu wajar. Dalam koalisi masa nggak diajak bicara? Tetapi kan bukan menentukan, bukan intervensi.
Terhadap Aksi Kerusuhan
Menurut Presiden, kerusuhan yang terjadi di Jakarta tersebut harus diusut tuntas dan dicari para pelaku hingga otaknya. “Kalau sudah penegakan hukum itu urusannya Polri. Yang jelas akan diinvestigasi, akan diusut tuntas biar jelas aktor lapangannya siapa, siapa yang menggerakkan, dalangnya siapa, sutradaranya siapa. Harus jelas,” kata Presiden.
Bertemu Purnawirawan
Sejumlah purnawirawan TNI mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo, 31 Mei 2019. Tampak di antaranya Sintong Panjaitan, Djoko Suyanto, Wismoyo Arismunandar, Kiki Syahnakri, Ade Supandi. TEMPO/Ahmad Faiz
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah purnawirawan TNI di Istana Merdeka, Jakarta. Beberapa di antara pensiunan jenderal itu, diketahui pernah bertugas di Komandan Pasukan Khusus (Kopassus). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengaku meminta masukan langsung dari para pensiunan jenderal tersebut, untuk mengetahui pandangannya terhadap pemerintahan dalam beberapa tahun ke belakang.
diposting oleh gandatmadi46@yahoo.com