Sejak pertama kali digunakan di Italia pada tahun 1904, panas bumi telah menjadi sumber energi yang konsisten digunakan dan terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Menurut International Renewable Energy Agency (IRENA), energi panas bumi telah tumbuh dengan baik dari sekitar 10GW di seluruh dunia pada 2010 menjadi 13,3GW pada 2018.
British Geological Survey menggambarkan energi panas bumi sebagai “bentuk energi bebas karbon, terbarukan, berkelanjutan yang menyediakan pasokan panas terus menerus dan tidak terputus yang dapat digunakan untuk menghangatkan rumah dan gedung perkantoran dan untuk menghasilkan listrik (power plant)
Energi geothermal adalah panas yang berasal dari bawah permukaan bumi. Itu terkandung dalam batuan dan cairan di bawah kerak bumi dan dapat ditemukan hingga ke batuan cair panas bumi, magma.
Untuk menghasilkan tenaga dari energi panas bumi, sumur digali sejauh 2,5 km ke dalam reservoir bawah tanah untuk mengakses uap dan air panas di sana, yang kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan turbin yang terhubung ke generator listrik. Ada tiga jenis pembangkit listrik tenaga panas bumi ; uap kering, flash dan biner.
Uap kering adalah bentuk tertua dari teknologi panas bumi dan mengeluarkan uap dari tanah dan menggunakannya untuk menggerakkan turbin secara langsung. Flash plant menggunakan air panas bertekanan tinggi menjadi air dingin bertekanan rendah sementara plant biner mengalirkan air panas melalui cairan sekunder dengan titik didih lebih rendah, yang berubah menjadi uap untuk menggerakkan turbin
Konsumsi energi di seluruh dunia saat ini sekitar 15 terawatt, yang jauh dari total energi potensial yang tersedia dari sumber panas bumi. Meskipun saat ini kami tidak dapat menggunakan sebagian besar waduk, ada harapan bahwa jumlah sumber daya panas bumi yang dapat dieksploitasi akan meningkat dengan penelitian dan pengembangan yang sedang berlangsung di industri ini. Saat ini diperkirakan pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat menyediakan daya antara 0,0035 dan 2 terawatt.
Potensi Energi di Indonesia
Menurut catatan terbaru Badan Geologi, potensi panas bumi di Indonesia sebesar 23,9 Giga Watt (GW) hingga Desember 2019. Berdasar data Direktorat Panas Bumi, potensi ini baru dimanfaatkan sebesar 8,9% atau 2.130,6 MW, masih banyak yang belum dimanfaatkan. perihal ini Pemerintah menargetkan peningkatan pemanfaatan panas bumi menjadi 7.241,5 MW atau 16,8% di 2025.
Pengembangan panas bumi sesuai road map hingga tahun 2025 diperkirakan dapat menyerap investasi sebesar 4,1 miliar USD. Kapasitas terpasang pembangkit berbasis energi tersebut saat ini berada di 16 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Pada 2019 seluruh WKP mampu memproduksi listrik hingga 13.978 Giga Watt Hour (GWh) dari 101,5 juta ton produksi uap.
Pengembangan energi geotermal untuk pembangkit tenaga listrik atau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dimulai pada 1978 dengan pengembangan Monoblok 250 kW di Lapangan Kamojang, Garut, Jawa Barat, sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia. Namun, lapangan/tempat panas bumi pertama yang beroperasi secara komersial baru dibuka pada 1983 seiring dengan beroperasinya Unit I sebesar 30 MW di Lapangan Kamojang.
PLTP Sarulla akhirnya diresmikan oleh pemerintah pada 31 Maret 2017 lalu setelah tertunda selama 20 tahun. PLTP Sarulla dibagi menjadi tiga unit yang dikembangkan di dua lokasi, yaitu di Silangkitang dengan kapasitas 1×110 Mega Watt (MW) dan dua unit di Namora-I-Langit (NIL) dengan kapaistas 2×110 MW. PLTP Sarula adalah terbesar didunia.
5 negara yg memiliki kapasitas PLTP tertinggi di dunia
Berikut daftar lima negara yang memiliki kapasitas terpasang PLTP tertinggi di dunia sebagaimana dilansir dari Think Geoenergy. Kompas.com – 30/11/2020.
1.Amerika Serikat Amerika Serikat (AS) memiliki kapasitas terpasang PLTP sebesar 3.676 megawatt dan merupakan negara yang memiliki kapasitas terpasang terbanyak di dunia. Negeri “Uncle Sam” ini bakal menambah kapasitas terpasang PLTP lagi sebesar 1.200 megawatt dan telah disetujui untuk dibangun.
2.Indonesia Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara yang memiliki kapasitas terpasang PLTP terbesar di dunia. Think Geoenergy mencatat kapasitas terpasang PLTP di Indonesia mencapai 2.133 megawatt. Indonesia memang merupakan negara yang memiliki potensi panas bumi yang cukup tinggi. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mencatat Potensi panas bumi di Indonesia termasuk yang terbesar di dunia dengan potensi sumber sebesar 29.544 megawatt equivalent. Think Geoenergy juga melaporkan bahwa Indonesia berencana menambah kapasitas terpasang PLTP sebesar 3.708 megawatt. Jika jumlah tersebut tercapai, maka Indonesia akan menyalip AS sebagai negara yang memiliki kapasitas terpasang PLTP terbanyak di dunia.
3. Filipina Kapasitas terpasang PLTP di Filipina dilaporkan Think Geoenergy sebesar 1.868 megawatt dan menjadikan negara ini sebagai negara ketiga di dunia yang memiliki kapasitas terpasang PLTP. Potensi energi panas bumi di Filipina memang cukup besar karena negara tersebut dilewati Cincin Api Pasifik. Negara tersebut diproyeksikan kana menambah kapasitas terpasang PLTP-nya sebesar 1.61 megawatt.
4. Turki Turki menjadi negara keempat yang memiliki kapasitas terpasang PLTP terbesar di dunia. Negara tersebut memiliki kapasitas terpasang PLTP sebesar 1.526 megawatt dan akan menambahnya sebesar 706 megawatt.
5. Selandia Baru Negara kelima yang memiliki kapasitas terpasang PLTP terbesar di dunia adalah Selandia Baru yang memiliki kapasitas terpasang PLTP sebesar 1.005 megawatt. Negara tersebut juga diproyeksikan akan menambah kapasitas terpasang PLTP-nya sebesar 206 megawatt.
diposting oleh gandatmadi46@yahoo.com